Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pertemuan pejabat senior ekonomi ASEAN hampir merampungkan pembahasan empat pilar instrumen dasar dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community), sebagai dasar pembentukan wilayah terintegrasi dalam tatanan perekonomian global.

Pembahasan sudah masuk dalam tahap spesifik esensi dari empat pilar, yaitu ASEAN sebagai kawasan aliran bebas arus barang dan jasa, ASEAN sebagai kawasan berdaya saing ekonomi tinggi, ASEAN sebagai kawasan pengembangan ekonomi yang merata, dan ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global.

"Kita tetap konsisten dengan tujuan dan prinsip-prinsip dasar instrument ASEAN untuk menuju ASEAN Economic Community pada 2015," kata Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Dia menjadi salah satu anggota delegasi dalam ASEAN Senior Offically Preparatory Meeting (ASEAN SEOM) KTT Ke-19 ASEAN.

Hasil pembahasan pada ASEAN SEOM akan dipersiapkan untuk diteruskan dalam pertemuan ASEAN Economic Community Council yang selanjutnya disampaikan pada tingkat ASEAN Economic Ministers, pada 16 November 2011.

"Semua pilar hampir rampung. Bagi Indonesia sendiri pun bisa dikatakan sudah tidak ada masalah lagi," katanya.

Jikapun ada hambatan dalam pembahasan di tahap pejabat senior yang akan menjadi landasan pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN itu, dia menyatakan, hal itu adalah tentang mengurangi jurang perekonomian antara negara-negara anggota ASEAN.

Ada Laos yang GNP-nya pada kisaran 600 dolar Amerika Serikat namun ada Singapura dan Brunei Darussalam yang indikator ketahanan ekonominya itu mencapai sekitar 30.000 dolar Amerika Serikat.

Dari sisi perdagangan, sesama anggota ASEAN sudah 99,9 persen tidak ada hambatan atau dengan kata lain sudah berjalan dengan baik.

"Dari enam negara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam) sudah tidak ada hambatan, tinggal empat negara CLMV (Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam) yang membutuhkan waktu untuk lebih dapat mengkonsolidasikan diri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015," ujarnya.

Sesungguhnya ditambahkan ASEAN merupakan kawasan regional yang sangat menarik karena mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif.

"Meskipun terjadi krisis ekonomi di tingkat global, namun ASEAN masih memiliki performa ekonomi yang sangat baik. Ini menjadi nilai jual ASEAN yang menjadi daya tarik bagi kawasan atau negara yang menjadi mitra ekonomi yang lebih besar lainnya," tegasnya. (R017)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011