Tim Indonesia yang sehari sebelumnya memimpin dengan 214 par, pada hari kedua bermain buruk dengan melakukan 227 pukulan atau 11 di atas par.
Thailand berhasil memperbaiki permainannya pada hari kedua berkat penampilan gemilang Rattanon W yang melakukan 68 pukulan atau empat di bawah par dari 18 holes (lubang).
Hasil yang dicapai Rattanon tersebut merupakan yang terbaik dari seluruh pegolf putra dari delapan negara.
Penampilan gemilang Rattanon didukung rekan se-timnya Poom S yang konsisten dengan memukul 73 par, sama dengan jumlah pukulannya pada hari pertama.
Hanya Natipong S yang merosot permainannya dengan catatan 75 par, padahal sehari sebelumnya mampu memukul dua di bawah par atau 70.
Satu pegolf Thailand lainnya, Chanachok mencatat 77 par atau naik dua par dibandingkan hasil pada hari pertama dengan 75 par. Namun prestasi Chanachok tidak dihitung karena hanya diperlukan tiga skor terbaik.
Sementara itu hasil yang dicapai Indonesia dibukukan oleh Rinaldi dengan 73 par, Suprapto 77 par, dan Ian Andrew 77 par.
George yang pada ronde pertama menempati posisi terbaik bersama Natipong (Thailand) dengan 70 par, mencatat hasil buruk pada hari kedua dengan 81 par.
Hasil buruk yang diraih George pada hari kedua memberikan sumbangan signifikan pada merosotnya posisi Indonesia pada klasemen skor sementara dari posisi pertama ke posisi ketiga di bawah Thailand dan Malaysia.
Kemajuan pesat ditunjukkan tim Malaysia dengan catatan 219 par. Catatan tersebut jauh lebih baik dari hasil yang diraih pada hari pertama dengan 222 par atau berhasil memangkas tiga par.
Prestasi gemilang Malaysia tidak lepas dari penampilan Arie Fauzi, yang mencatat 72 par atau tujuh par lebih baik dibanding hari pertama dengan 79 par.
Tergusurnya tim Indonesia dari puncak klasemen sementara, tidak mengherankan karena sejak awal, Thailand merupakan tim yang paling diwaspadai.
"Thailand favorit juara, tetapi kami akan memberikan perlawanan ketat, agar bisa mendapatkan medali emas," kata Panitia Pelaksana Cabang Golf SEA Games, M Dian Mariyun.
(ANT.-053)
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011
