Antananarivo, (ANTARA News)- Presiden Madagaskar Marc Ravalomanana, Rabu, menuduh pesaing utamanya memicu kerusuhan politik  di ibukota Antananarivo yang menewaskan paling tidak 34 orang.

Unjukrasa anti pemerintah yang diimbau Walikota Andry Rajoelina  berubah menjadi kerusuhan, Senin ketika massa menjarah dan membakar  gedung stasiun radio negara dan menyerbu stasiun televisi pribadi milik Ravalomanana.

Walikota berusia 34 tahun itu, yang menyebut Ravalomanana sebagai seorang diktator , mengumumkan penghentian sementara aksi protes tetapi deputinya mengatakan unjukrasa-unjukrasa  akan dimulai lagi Rabu.

Ratusan pendukungnya berkumpul di sebuah taman kota itu di mana Rajoelina  menyelenggarakan rapat raksasa akhir pekan  dan menyerukan pemogokan umum.

"Kami akan tetap untuk memulai kembali protes-protes. Kami menunggu walikota datang ke Place du 13 mai," kata Andriamahazo  Nirby Lanto kepada AFP.

"Kami tidak melakukan unjukrasa kemarin  untuk menghormati mereka yang tewas dalam unjukrasa serta  untuk menjamin  ketertiban ."

Para petugas pemadam kebakaran, Selasa  menemukan tiga mayat  di reruntuhan sebuah pusat pertokoan  yang dibakar. Enam mayat lagi  ditemukan di sebuah gudang  milik Ravalomanana. Dua pemrotes  dan seorang tahanan melengkapi jumlah korban itu.

Ravalomanana, yang mantan walikota Antananarivo , menyalahkan Rajoelina atas terjadinya peristiwa berdarah itu.

Ravalomanana terpaksa buru-buru pulang , Minggu dan tidak menghadiri KTT di Afrika Selatan karena ia berusaha mengatasi ancaman terbesar konflik politik terburuk Madagaskar sejak ia terpilih kembali tahun 2006.

Ia mengatakan ia tidak memilih mengerahkan militer karena tindakan itu hanya akan menambah pertumpahan berdarah lebih lanjut.

Ravalomanana ,59 tahun  yang pertama kali berkuasa setelah pemilu-pemilu yang disengketakan tahun 2001, menyerukan persatuan nasional dan perundingan - perundingan dengan pesaingnya yang lebih muda.

Deputi Rajoelina , Nirby Lanto  mengatakan tidak ada perundingan antara kedua orang yang berseteru itu  dan menambahkan Ravalomanana  "tidak dipercaya" secara nasional.

Pertikaian antara Rajoelina dan presiden itu memburuk pada bulan lalu akibat penutupan jaringan televisi penting karena menyiarkan satu wawancara dengan mantan presiden Didier Ratsiraka.

Rajoelina menjadi walikota setelah mengalahkan kandidat dari partai Ravalomanana sebagai calon independen  dalam pemilihan kotapraja  tahun 2007.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009