Nusa Dua (ANTARA News) - Manajemen Hotel Grand Hyatt Bali, Nusa Dua, menyatakan belum mengetahui rencana Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk menginap di hotel tersebut.

"Kami belum memperoleh konfirmasi secara pasti dari otoritas terkait tentang rencana menginap Presiden Obama di hotel ini," kata Asisten Manajer Humas Grand Hyatt Bali Melanie Kristanto di Nusa Dua, Kamis.

Namun dia mengatakan bahwa kebanyakan tamu yang menginap di hotelnya adalah anggota delegasi dari negara adi kuasa itu dan para personel pengamanan Presiden AS.

Manajemen hotel ini mengaku belum mendapatkan informasi mengenai kedatangan salah satu tamu VVIP pada KTT Asia Timur akhir pekan ini tersebut, namun mereka selalu berkoordinasi tentang pengamanan anggota delagasi AS yang menginap di hotel itu.

"Jumlah delegasi dan jajaran personel pengamanan dari Amerika Serikat itu kami perkirakan sekitar 300 orang," katanya.

Melanie menjelaskan para anggota delegasi AS ini menginap sejak Senin (14/11) dan kemungkinan akan berada selama lebih dari sepekan di hotel tersebut.

Dia menuturkan, jumlah anggota delegasi AS sudah mengambil 50 persen kapasitas kamar di Grand Hyatt yang totalnya 648 unit kamar, tiga unit di antaranya berbentuk vila.

"Mereka menempati suatu area kamar khusus yang sengaja diminta supaya pihak pengamanan bisa berkoordinasi menjaga para delegasi yang menginap di sana," katanya.

Luas Grand Hyatt di Nusa Dua Hotel ini adalah 22 hektare, dilengkapi berbagai fasilitas, sedangkan tarif sewa kamarnya mulai 185 dolar AS per malam dan vila mulai 2.000 dolar AS per malam.

Melanie menambahkan, beberapa anggota delegasi-delegasi lain seperti Indonesia dan Korea Selatan juga menginap di hotelnya.

Dari ANTARA, tidak ada penjagaan khusus dan menyolok di sekitar kawasan hotel, bahkan banyak wisatawan mancanegara yang baru masuk hotel (check-in).(*)

KR-IGT/M038

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011