Cinangka, Serang (ANTARA News) - Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Anton Tripambudi menjelaskan, tingkat kegempaan yang terjadi di gunung tersebut masih fluktuatif.

"Tingkat kegempaan masih fluktuatif, kadang naik tapi kadang juga berkurang," katanya ketika dikonfirmasi di Cinangka, Serang, Banten, Kamis.

Ia menjelaskan, data kegempaan yang terekam Seismograf pada Senin (14/11) sebanyak 1.581 kali, kemudian Selasa (15/11) 1.400 kali, dan Rabu (16/11) tercatat 1. 533 kali.

Anton juga menjelaskan, tingkat kegempaan di gunung yang terlatak di Selat Sunda itu, pernah mencapai 7.000 kali, setelah statusnya ditetapkan siaga atau level III.

Menurut dia, kegempaan yang terjadi pada GAK masih membahayakan warga atau turis, dan PVMBG masih mengeluarkan larangan siapapun untuk mendekati lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer.

"Kami masih melarang siapapun untuk mendekat ke lokasi GAK sampai radius dua kilometer, dan masih menetapkan statusnya pada level III atau siaga," katanya.

Warga kata Anton, dalam menghadapi kegempaan GAK yang meningkat dari Waspada ke Siaga diharapkan masih tetap melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Warga tidak usah panik apalagi resah, karena aktivitas kegempaan tidak membahayakan nelayan atau warga yang ada di pesisir Pantai Cinangka, sepanjang rekomendasi yang kami buat diindahkan," ujarnya.

(ANT-152/S031)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011