Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Deklarasi Berperilaku (DoC) telah diberlakukan dan Presiden Susilo Yudhoyono selaku Ketua ASEAN 2011 berharap pedoman di Laut China Selatan dapat diterjemahkan menjadi proyek-proyek kerjasama nyata.

Harapan diutarakan Yudhoyono dalam pidato pengantar sebelum memulai pertemuan para pemimpin negara ASEAN dengan Perdana Menteri China, Wen Jiabao, pada KTT ke-14 ASEAN-China. KTT ini menjadi bagian dari KTT ke-19 ASEAN di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat.

Pedoman itu bisa membangun perspektif bersama ASEAN-China mengenai arti pentingnya keamanan dan stabilitas di Laut China Selatan.

Disetujuinya pedoman Deklarasi Berperilaku di Laut China Selatan, menurut Yudhoyono, adalah bukti pemerintah China dan seluruh pemimpin negara ASEAN telah menjalin suatu pengertian konstruktif atas penyelesaian masalah di Laut China Selatan.

"Kita sudah mulai memikirkan dalam pertemuan yang lalu untuk mulai mengidentifikasi bagi draft CoC (Code of Conduct, kode etik berperilaku) yang pada saatnya nanti akan dibahas," ujarnya.

Dalam pertemuan berlangsung satu jam yang sekaligus peringatan 20 tahun hubungan kerjasama ASEAN-China itu, para pemimpin negara ASEAN bersama dengan PM Jiabao membahas masalah politik dan keamanan, perdagangan dan investasi, serta konektivitas.

Dengan telah dilengkapinya seluruh kesepakatan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), Presiden Yudhoyono menyampaikan optimismenya bahwa target perdagangan ASEAN-China sebesar 500 miliar dolar AS dapat tercapai. 

Yudhoyono juga berterimakasih atas inisiatif China menyediakan dana 10 miliar dolar AS untuk kepentingan kerjasama ASEAN-China.

Pada akhir pertemuan, para pemimpin negara ASEAN dan PM Jiabao meresmikan Pusat ASEAN-China yang dibentuk guna mendukung peningkatan kerja sama kedua pihak dalam bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan. (*)

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011