Berlin (ANTARA News) - Pengarang dari seluruh dunia merencanakan akan memperingati 20 Maret, hari ulang tahun ketiga invasi Irak, sebagai "hari kebohongan politik." Yayasan Seni dan Politik Peter Weiss yang berkedudukan di Berlin, yang mengorganisasi Festival Sastera Berlin, menyatakan, Rabu, pembacaan umum akan diselenggarakan pada 20 Maret di puluhan kota di Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Australia, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hakekat dan bentuk kebohongan politik. Kegiatan tersebut akan mencakup pembacaan karya Elliot Weinberger, "What I Heard About Irak in 2005", yang pertama kali disiarkan dalam London Review of Books. Buku itu berisi ringkasan pernyataan dari para pejabat Amerika dan para sekutu mereka sebelum dan sesudah perang itu dan menempatkan mereka sebagai tambahan pada pengamatan dan pengalaman dari para serdadu dan rakyat Irak dan juga membandingkan mereka dengan kemajuan rekonstruksi, penyiksaan di penjara Irak dan keterandalan data intelijen Amerika Serikat sebelum perang. Di antara para penulis yang menandatangani seruan bagi digelarnya "hari kebohongan politik" antara lain pengarang Inggris, Doris Lessing dan pemenang Hadiah Nobel Harold Pinter, Amitav Gosh dari India, Orhan Pamuk dari Turki, Paul Auster dari Amerika Serikat dan Russle Banks, juga dari Amerika Serikat. Selain itu, dua pengarang Jerman, Peter Schneider dan Ulla Hahn, demikian laporan DPA dari festival sastera tahunan di Berlin. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006