London (ANTARA News) - Data pertumbuhan Inggris dan perkembangan baru dalam krisis utang zona euro diperkirakan akan memiliki pengaruh penting dalam perdagangan di pasar saham London minggu depan.

Indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka di London ditutup pada 5.362,94 poin pada Jumat, turun 3,29 persen dari minggu sebelumnya, ketika pasar saham Inggris dilanda kekhawatiran penularan utang.

Kamis depan, Kantor Statistik Nasional menerbitkan perkiraan kedua pertumbuhan ekonomi Inggris untuk kuartal ketiga tahun ini.

Produk domestik bruto (PDB) tumbuh sebesar 0,5 persen antara Juli dan September, menurut estimasi pertama.

Namun, prospek ekonomi suram minggu ini setelah data menunjukkan satu juta anak muda keluar dari pekerjaan untuk pertama kalinya dan karena Bank of England (bank sentral Inggris) memangkas perkiraan pertumbuhannya karena ketakutan zona euro akan lebih buruk.

"Kami perkirakan untuk melihat PDB Q3 tidak berubah," kata ekonom Investec, Victoria Cadman.

"Melihat di luar kuartal ketiga, kita tetap khawatir tentang prospek kuartal keempat, mengingat kemerosotan tajam pada PMI manufaktur Oktober disertai oleh headwinds yang lebih serius dari krisis kawasan euro," katanya menambahkan.

Data utama lain di Inggris yang akan keluar minggu depan mencakup angka keuangan publik pada Selasa, sementara Bank of England akan menerbitkan risalah dari pertemuan kebijakan moneter yang terakhir pada Rabu.

Minggu depan juga melihat Konfederasi Industri Inggris (CBI) menyelenggarakan konferensi tahunannya pada Senin, sementara di bidang laba, kelompok katering Compass dan perusahaan perjalanan Thomas Cook masing-masing mempublikasikan laba tahunan pada Rabu dan Kamis. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011