Jakarta (ANTARA) - Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) memperkuat literasi digital pemuda-pemudi di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui kolaborasi bersama My America Surabaya, Kedutaan Amerika Serikat dengan menggelar Pelatihan Literasi Digital untuk Generasi Muda Nusa Tenggara Timur.

“Alhamdulillah, dengan melakukan pendekatan wilayah, kami jadi mengerti ternyata tidak semua siswa sudah memiliki email, padahal pada banyak aplikasi daring, kunci akses menggunakan email. Kami juga mengerti di beberapa daerah belum familier menggunakan aplikasi pertemuan daring. Semoga dengan Japelidi hadir bisa mengurangi kesenjangan digital di Indonesia Timur,” kata Koordinator program pelatihan di NTT Lintang Ratri Rahmiaji dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Bertajuk “Menjadi Remaja Cakap dan Aman Bermedia Digital”, pelatihan berdurasi 120 menit tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Penguatan Literasi Digital Pemuda di Indonesia Timur. Program ini bertujuan untuk memandu dan memfasilitasi generasi muda dalam mengembangkan kompetensi literasi digital.

Lintang mengatakan bahwa materi pelatihan di Nusa Tenggara Timur telah disesuaikan dengan kebutuhan siswa sebagai hasil Focus Group Discussion (FGD) Januari lalu, yakni keresahan siswa menghadapi perundungan siber, komentar kebencian juga penipuan daring, serta antusiasme yang tinggi untuk mengetahui bagaimana cara untuk dapat menjadi konten kreator di platform media sosial, YouTube misalnya.

Untuk menyampaikan materi, setiap sesi menghadirkan dua fasilitator dari Japelidi. Khusus di Nusa Tengara Timur, penyelenggara menghadirkan para pakar literasi digital sekaligus beberapa diantaranya adalah penulis modul “Lentera Literasi Digital” yang menjadi panduan Kawan Muda Japelidi di Indonesia Timur.

Kaum muda peserta literasi digital dengan aktif menyampaikan pertanyaan serta berbagi pengalaman tentang hoaks dan keamanan digital.

Lintang mengatakan, peserta juga dengan aktif menjawab pertanyaan dari fasilitator.

“Japelidi hadir sebagai komunitas pegiat literasi digital sejak 2017, beranggotakan sejumlah akademikus dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah di Indonesia, berkomitmen kuat untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat, dalam berbagai kegiatan sosial dan terutama akademis,” tutur Lintang.

Baca juga: Anggota DPR sebut literasi digital lindungi bangsa dari perpecahan
Baca juga: Jubir G20 ungkap data pentingnya literasi keuangan digital anak muda
Baca juga: Kemenkumham apresiasi upaya tingkatkan literasi warga binaan

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2022