Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta mengatakan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta berkomitmen untuk menjaga serta menjamin stok serta harga pangan demi terkendalinya inflasi DKI Jakarta dan nasional.

"TPID DKI Jakarta akan terus berkomitmen dan konsisten menempuh langkah dan kebijakan konkret dalam menjalankan strategi pengendalian inflasi sesuai dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022—2024 agar inflasi DKI Jakarta tetap terkendali dan mendukung tercapainya sasaran inflasi nasional sebesar 3 persen plus minus 1 persen," kata Kepala Kantor BI Perwakilan DKI Jakarta Onny Widjanarko dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dalam mengendalikan inflasi daerah, TPID DKI menjalankan strategi 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Hal itu diimplementasikan dalam penjaminan ketersediaan stok dan pasokan serta menjaga kestabilan harga melalui upaya-upaya monitoring, pengawasan harga dan stok pangan strategis; monitoring dan pengawasan gudang; melaksanakan pasar murah dan melaksanakan bazar Jakpreneur; dan monitoring ketersediaan tabung LPG 3 kg.

"Kemudian pengawasan mutu pangan, pengamanan stok Ramadan, melakukan talkshow di radio, dan lain-lain," ucapnya.

Usaha menjamin ketersediaan dan keterjangkauan komoditas pangan ini, lanjut Onny, karena secara historis DKI Jakarta mengalami inflasi selama periode Ramadan dan Idulfitri bersumber dari beberapa komoditas pangan, seperti daging ayam ras, daging sapi, nasi dengan lauk, emas perhiasan.

"Selain itu, kenaikan tarif angkutan udara dan tarif angkutan kota turut menyumbang inflasi pada bulan Ramadan dan Lebaran, terutama sebelum COVID-19 dampak aktivitas mudik," tuturnya.

Baca juga: BI DKI: Komoditas pangan strategis jelang lebaran cukup dan aman

Baca juga: Penyedia QRIS di Jakarta sudah 3,9 juta merchant

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022