Kairo (ANTARA News) - Militer Mesir yang berkuasa, Senin, menyerukan pembicaraan krisis dengan kekuatan-kekuatan politik negara itu, saat bentrokan mematikan berkobar pada hari ketiga antara polisi dan demonstran yang meminta perubahan demokratis.

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) "telah mengundang semua kekuatan politik dan nasional untuk pembicaraan darurat guna memeriksa penyebab di belakang memburuknya krisis sekarang ini dan cara-cara untuk memecahkan krisis itu secepat mungkin", katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita MENA, lapor AFP.

SCAF -- yang memperoleh kekuasaan ketika Hosni Mubarak dijatuhkan oleh pemberontakan rakyat pada Februari lalu -- telah minta pada "semua kekuatan dan warga untuk berkomitmen pada (pemulihan) keamanan dan penciptaan suasana kestabilan dengan tujuan meneruskan proses politik".

Pernyataan itu dibuat pada hari ketiga bentrokan di Lapangan Tahrir Kairo yang telah menyebabkan 24 orang tewas, yang mencemplungkan Mesir ke dalam krisis terburuknya sejak jatuhnya Mubarak. Laporan berita terakhir menyebutkan korban tewas di seluruh Mesir (demonstrasi juga berlangsung di Iskandariyah dan kota lainnya) telah bertambah menjadi 33 orang.

SCAF telah menyampaikan "penyesalan yang dalam atas kematian dan luka-luka dalam kejadian yang yang menyakitkan hati itu, dan menyampaikan bela sungkawanya yang paling dalam pada keluarga para korban".

Mereka mengatakan mereka telah memerintahkan pasukan keamanannya "untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan guna mengamankan demonstran dan untuk melakukan pengendalian diri sepenuhnya". (S008/C003)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011