Jakarta (ANTARA) - Anda sebaiknya tetap memperaktikkan kebiasaan khususnya pola makan sehat seperti saat Ramadhan pada bulan-bulan berikutnya, kata Executive Director of Community Health, Abu Dhabi Public Health Centre, Dr. Omniyat Al Hajeri.

“Kita harus mengadopsi beberapa praktik yang kita pelajari selama bulan suci, seperti berhenti makan ketika merasa relatif kenyang dan kembali secara bertahap ke jadwal makan," kata dia seperti dikutip dari Khaleej Times, Selasa.

Hajeri menekankan Anda sebaiknya menghindari makan berlebihan usai Ramadhan demi mencegah tubuh terkejut dan memicu lonjakan gula darah yang dapat mengakibatkan efek seperti gangguan pencernaan, mulas, dan penambahan berat badan.

Anda bisa makan dalam jumlah sedikit dengan interval 3-4 jam dan jagalah hidrasi tubuh dengan minum cukup air.

Hajeri menekankan Anda menerapkan diet seimbang termasuk memasukkan sayuran dan buah untuk memaksimalkan manfaat kesehatan dari puasa selama bulan suci. Selain itu, Anda perlu tetap aktif dan melakukan olahraga secara teratur.

“Bergerak juga kunci untuk menjaga kesehatan sendi dan sistem kardiovaskular yang sehat," kata dia.

Anda juga bisa mempertimbangkan puasa lebih sering usai Ramadhan. Efek puasa telah terbukti secara global dan terus meningkat prevalensinya di dunia kesehatan dan kebugaran.

Efek ini termasuk pengaturan gula darah, memerangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan membantu penurunan berat badan.

"Tentu saja, ketika menyangkut orang dengan penyakit komorbid, kami menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter," demikian pesan Hajeri.

Baca juga: Pertahankan asupan gizi seimbang setelah Lebaran

Baca juga: Diet sehat bisa cegah gangguan ereksi
Baca juga: Mengenal "zinc", fungsi, manfaat dan rekomendasi dosis

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022