Jakarta (ANTARA News) - Komisi Eropa bersama Kantor Gubernur Nangroe Aceh Darussalam (NAD) menetapkan 184 ribu warga di 230 desa yang akan menerima bantuan penghidupan pascakonflik di Aceh senilai 1,4 juta euro. Dana hibah untuk proyek "Makmu Gampong Kareuna Dame" (bantuan penghidupan bagi masyarakat yang terkena konflik di Aceh) itu merupakan bantuan cepat untuk berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, sanitasi dan pemulihan pendapatan, demikian siaran pers Uni Eropa yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis. Kegiatan proyek tersebut akan dilaksanakan dinas sosial bersama organisasi internasional untuk migrasi (IOM). Komisi Eropa menyebutkan bahwa proyek itu merupakan bagian dari paket bantuan mereka untuk mendukung proses perdamaian dan pelaksanaan nota kesepahaman RI-GAM yang telah ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinki. Kegiatan tersebut sekaligus melengkapi upaya pemerintah pusat dan daerah memberi manfaat konkret perdamaian kepada masyarakat yang terkena dampak konflik, yakni dengan membantu mereka mengintegrasikan pihak-pihak yang semula bertikai. Sejauh ini, bantuan sebesar 25 juta euro telah dialokasikan Komisi Eropa untuk membantu upaya pemulihan ekonomi, penegakan hukum dan demokrasi di Aceh. Komisi Eropa akan terus bekerjasama dengan Pemda setempat pada tingkat propinsi dan kabupaten untuk memastikan bahwa semua bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat setempat.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006