Padang Pariaman (ANTARA) - Memasuki hari kedua Idul Fitri 1443 Hijriah arus balik penumpang yang menggunakan pesawat udara mulai meningkat di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

"Pada H2 atau 3 Mei 2022 jumlah penumpang yang berangkat mencapai 2.281 orang atau naik signifikan dibandingkan H1 yang hanya 710 orang," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Rabu.

Menurut dia, angka ini juga naik amat signifikan dibandingkan keberangkatan pada periode yang sama pada 2021 yang hanya memberangkatkan 22 orang.

Sementara memasuki H2 arus mudik masih tetap tinggi di Bandara Internasional Minangkabau dengan jumlah penumpang yang tiba mencapai 4.346 orang diangkut 27 penerbangan.

Jumlah ini juga meningkat drastis dibandingkan periode yang sama pada 2021 dengan jumlah pemudik yang tiba hanya 135 orang.

PT Angkasa Pura II mencatat sejak H-10 hingga H2 atau pada 22 April hingga 3 Mei 2022 jumlah pemudik yang tiba di Bandara Internasional Minangkabau mencapai 54.570 orang menggunakan 334 maskapai.

Sementara jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 22.044 orang diangkut 335 penerbangan.

Sebelumnya Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Siswanto menyampaikan berdasarkan evaluasi pelaksanaan arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau berjalan dengan baik.

Kelancaran arus mudik 2022 di Bandara Internasional Minangkabau didukung kolaborasi erat di antara pemangku kepentingan termasuk pemudik yang merencanakan perjalanan sejak awal, katanya.

Selain itu ia menilai masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk mudik sejak awal sehingga distribusi perjalanan pemudik berjalan dengan baik, dan kami berterima kasih kepada masyarakat.

Ia memaparkan mudik dengan moda transportasi udara memiliki tiga keunggulan dalam mengakomodasi tingginya permintaan serta memudahkan pemudik dalam perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga.

"Keunggulan pertama transportasi udara memiliki fleksibilitas untuk memenuhi tingginya permintaan," kata dia.

Menurut dia, calon penumpang bisa memilih tanggal dan jam keberangkatan serta maskapai yang sesuai dengan kebutuhan.

"Apabila di tanggal dan jam keberangkatan yang diinginkan sudah tidak tersedia tiket, maka bisa dipilih alokasi waktu lainnya,” katanya.

Kemudian, keunggulan kedua transportasi udara memiliki kapasitas yang dapat disesuaikan dengan permintaan.

“Apabila permintaan tinggi, Angkasa Pura II selaku operator bandara akan berkoordinasi dengan maskapai dan kru darat serta pihak terkait untuk menambah kapasitas kursi penerbangan melalui penerbangan tambahan, pengaturan slot time penerbangan, hingga perpanjangan jam operasional bandara," ujarnya.

Kemudian keunggulan ketiga yang dimiliki transportasi udara adalah luasnya konektivitas penerbangan.

“Transportasi udara mengkoneksikan setiap provinsi di Indonesia. Melalui jalur udara, kita bisa melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya dengan waktu yang singkat. Di negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi udara merupakan moda yang paling efisien dan efektif," katanya.

Baca juga: 45.954 pemudik tiba di Bandara Minangkabau hingga H-1

Baca juga: AP II buka sentra vaksinasi di Bandara Minangkabau
 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © ANTARA 2022