Jakarta (ANTARA News) - Kapal sewaan untuk wisata, KM Tara yang mengangkut 20 wisatawan, Selasa terbakar di Perairan Kepulauan Seribu bagian Utara.

"Saat ini sedang dilakukan proses evakuasi penumpang. Asap masih mengepul di salah satu bagian kapal," ungkap Panimun, Kepala Seksi Operasional Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Kepulauan Seribu saat dihubungi melalui telepon selulernya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kapal terbakar di sekitar timur Pulau Opak, Kepulauan Seribu Utara. "Saat ini beberapa nelayan yang tidak jauh dari lokasi kapal tersebut membantu menyelamatkan penumpang. Penumpang kapal sudah diungsikan ke Kantor Camat Kepulauan Seribu Utara di Pulau Kelapa," ujarnya.

Untuk memadamkan kapal, Sudin Damkar dan PB Kepulauan Seribu menerjunkan dua kapal karet yang dibantu oleh kapal TNI yang dipimpin langsung oleh perwira Angkatan Laut. "Semua penumpang selamat, sampai saat ini saya belum mendapat detail data kapal tersebut," katanya.

Penumpang dan ABK KM TM Tara Berhasil Selamat Sebanyak 16 penumpang, 10 laki-laki dan enam perempuan serta tiga anak buah kapal (ABK) KM Tara, berhasil diselamatkan. Para penumpang kapal nahas itu diselamatkan sejumlah nelayan dan dibawa ke Pulau Kelapa.

Menurut Kepala Seksi Operasional Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Kepulauan Seribu, Panimun, kapal itu milik seorang pengusaha bertolak dari Pelabuhan Pantai Mutiara menuju Pulau Jukung.

"Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB siang," jelasnya.

Namun dugaan sementara, kapal terbakar akibat korsleting pada instalasi listrik kapal. "Percikan api membakar bagian geladak kapal yang terbuat dari fiber. Sementara ini kapal masih terbakar, personil kami sedang berupaya memadamkannya," katanya lagi.

Sementara itu di tempat terpisah, Agus Sadiki Kepala Seksi Operasional Satpol PP

Kepulauan Seribu menambahkan, kondisi penumpang yang diselamatkan di Pulau Kelapa saat ini tampak syok.

"Kini mereka sedang beristirahat dan mendapat perawatan medis. Kerugian untuk sementara ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," tandasnya.
(ANT-008/R021)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011