Jakarta (ANTARA News) - KTT ke-19 ASEAN dan KTT ke-6 Asia Timur yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 17-19 November 2011, baru saja usai dan membuahkan sembilan pencapaian, yaitu tiga pilar konektivitas ASEAN, penguatan pertumbuhan ekonomi regional, membangun arsitektur yang lebih efisien dan efektif bagi kerja sama regional.

Selanjutnya menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Asia Tenggara, memperkuat peran ASEAN di kancah internasional, peningkatan kerja sama ekonomi di Asia Timur, kerja sama membangun ketahanan pangan.

Perhelatan ini juga mencapai kesepakatan membangun ketahanan energi, air, perubahan iklim, kerja sama bidang penanggulangan ancaman nontradisional, seperti bencana alam, terorisme, dan kejahatan transnasional, kerja sama menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan Asia Timur.

Sukses substansi dan sukses penyelenggaraan tentu menjadi target semua kalangan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sukses substansi merupakan salah satu pertanda keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah dan Ketua ASEAN. Sedangkan sukses penyelenggaraan tercermin dari berbagai fasilitas dan layanan yang mendukung seluruhn rangkain kegiatan sesuai yang direncanakan.

Salah satu aspek yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah fasilitas telekomunikasi baik untuk kepentingan penyelenggara, para delegasi, maupun peliputan oleh media massa.

Untuk itu Pemerintah menunjuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai mitra penyedia layanan teknologi informasi dan komunikasi ("Information and Communication Technology/ICT Partner") yang ditugasi mempersiapkan fasilitas telekomunikasi berupa penyediaan layanan komunikasi suara, data/internet dan audio video.

KTT ASEAN dan KTT Asia Timur yang diselenggarakan di ujung masa kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN diikuti 10 negara anggota ASEAN dan negara mitra seperti China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Rusia, dan Amerika Serikat.

KTT ini semakin istimewa dan menjadi pusat perhatian dunia karena dihadiri kepala negara adidaya Presiden Amerika Barack Obama.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan KTT kali ini menyedot perhatian dunia karena banyak agenda penting yang menyangkut kebijakan kawasan akan dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Karena itu persiapan dilakukan sematang-matangnya agar pelaksanaan pertemuan tingkat tinggi ini tidak mengalami kendala apapun," ujar Tifatul.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan didukung teknologi serat optik pihaknya menyediakan layanan dan solusi komunikasi terintegrasi meliputi "link" dari media center dan ruang konferensi di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), dan KTT Bisnis dan Investasi ASEAN, serta Forum Investasi ASEAN di Bali International Convention Center (BICC).

Tidak cukup sampai di situ Telkom juga menyediakan layanan untuk siaran TV broadcasting ke dalam dan luar negeri (Telecast) melalui jaringan satelit Telkom.

Selain dukungan solusi teknologi informasi di kedua tempat itu, fasilitas komunikasi juga digelar di berbagai lokasi seperti Bandara Ngurah Rai, fasilitas komunikasi bagi Paspampres, Kepolisian, dan hotel tempat para delegasi menginap.

Kedatangan Obama bersama sekitar 300 orang rombongannya menyita perhatian.

Fasilitas telekomunikasi di Hotel Grand Hyatt di Nusa Dua, Bali yang menjadi "markas" Obama menjadi salah satu titik penggelaran layanan Telkom. Maklum, karena di tempat inilah Barack Obama memilih beristirahat dan melepaskan kepenatan di sela padatnya acara KTT.

Puas dengan jaringan yang disediakan Telkom, pemerintah AS pun memberikan pujian kehandalan jaringan perusahaan komunikasi "plat merah" ini.

Pujian dan apresiasi secara khusus disampaikan IT Chief Officer Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia P Rodney Cordell.

"Layanan yang diberikan Telkom pada KTT ini merupakan yang terbaik. Kami mengapresiasi atas kerja keras serta profesionalitas Telkom," ujarnya.

Acungan jempol juga disampaikan Jackie dan Kenneth Hill dari "White House Advance" yang menyatakan sangat terbantu atas layanan telekomunikasi yang digelar Telkom karena sudah mendukung kelancaran kunjungan dan kegiatan Presiden Barack Obama selama di Bali.

"Layanan telepon dasar hingga data dan internet yang disediakan Telkom tergelar dinilai tepat waktu dengan kinerja memuaskan," ujar Keith.


Media Center

Rinaldi Firmansyah menyatakan gembira dan bangga didaulat menjadi mitra telekomunikasi dalam kegiatan berskala internasional tersebut dan mendapat pujian dari Gedung Putih.

Namun Telkom tidak menyia-nyiakan kepercayaan itu. Untuk mencapai performansi maksimal Telkom membentuk tim khusus berjumlah 120 orang yang bekerja penuh sebelum dan selama konferensi berlangsung.

Mengingat kegiatan KTT sangat penting dan memiliki arti sejarah maka Telkom berupaya mengamankan titik-titik kritis yang berpotensi menimbulkan gangguan komunikasi seperti "zero downtime target", "disaster recovery and fall back scenarios", "peering and load balancing through Backbone and Gateway".

Guna memastikan kelancaran dan kenyamanan berkomunikasi para delegasi dan maupun media Telkom menggelar sebanyak 181 satuan sambungan telekomunikasi (sst) di BNDCC.

Selain itu Telkom juga menyediakan akses internet berkecepatan tinggi untuk memastikan kelancaran konferensi dan aktivitas para jurnalis di media centre dalam pembuatan dan pengiriman berita.

Media center yang berada di lantai tiga BNDCC dilengkapi 300 komputer PC yang terhubung internet, dan 200 akses internet bagi wartawan yang menggunakan komputer jinjing sendiri.

Sedangkan untuk penyiaran berita dalam bentuk foto, audio dan video juga dilengkapi sejumlah studio mini.

Menurut data Kementerian Kominfo sekitar 1.500 wartawan dari 130 negara terlibat dalam peliputan KTT tersebut.

Guna mendukung kebutuhan komunikasi data Telkom menyediakan bandwidth internet sebesar 6 Gbps di area penyelenggaraan konferensi khususnya di BNDCC.

Telkom menyediakan dua akses "uplink" dan "downlink" untuk keperluan pengiriman siaran televisi yang masing-masing menggunakan akses ke satelit Telkom-1 dan satelit ChinaSat.

Solusi telekomunikasi terintegrasi yang difasilitasi Telkom meliputi "link" dari media center dan ruang konferensi di BNDCC untuk siaran TV broadcasting ke dalam dan luar negeri (Telecast) melalui jaringan satelit Telkom.

Khusus keperluan para jurnalis Telkom menempatkan 2 Satellite News Gathering (SNG) yang ditempatkan masing-masing di Bandara International Ngurah Rai dan di Hotel Westin, Nusa Dua.

Kepala Biro Kantor Berita Jepang Kyodo, Shin Fuchino mengatakan fasilitas yang disediakan panitia di media center sudah cukup memadai.

"Kecepatan internetnya pun baik. Ini sangat mendukung kegiatan peliputan media dalam dan luar negeri," kata Fuchino.

Rinaldi Firmansyah mengatakan kehadiran Telkom di KTT tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia khususnya Telkom mampu memberikan solusi telekomunikasi yang handal.

Telkom sebagai satu-satunya operator TIME (telecomunication, information, media dan edutainment) di Indonesia berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi kegiatan internasional ini.

"Bagi kami ini bukan yang pertama kalinya. Namun tetap dijadikan sebuah tantangan besar sekaligus ajang untuk mengharumkan nama bangsa," ujar Rinaldi.

Sederet kegiatan berskala internasional yang pernah melibatkan Telkom seperti World Islamic Economic Forum (WIEF), Peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika, KTT APEC, United Nations Framework Convention on Climate Change Conference (UNFCCC) serta World Ocean Conference.

Kepercayaan kepada Telkom sebagai operator penyedia berbagai kebutuhan dan solusi telekomunikasi terintegrasi memacu Telkom untuk terus berinovasi demi memberi layanan terbaik kepada pelanggan dan masyarakat.

Hal itu sejalan dengan misi Telkom menjadi operator pilihan yang memberikan layanan berkualitas dan berkelas global yang menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.

Tentunya dalam waktu dekat kehandalan dan kemampuan Telkom sebagai operator berkelas dunia kembali diuji pada penyelenggaraan KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tahun 2013 di Jimbaran, Bali, perhelatan akbar yang menghadirkan sekitar 2.500 delegasi dari 21 negara.

(T.R017/S006)

Oleh Roike Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011