Kairo  (ANTARA News/AFP) - Imam besar Al Azhar, tempat pengajaran terbesar Islam Sunni, meminta polisi Mesir tidak menembak demonstran penuntut perubahan demokratis dalam sebuah pidato yang direkam di televisi negara.

Sheikh Ahmed al-Tayyeb juga minta pasukan bersenjata untuk mencegah konfrontasi di antara rakyat. Di saat yang sama ia menyeru demonstran untuk mempertahankan sifat damai demonstrasi itu.

Al Azhar "minta pada pemimpin polisi untuk mengeluarkan dengan segera perintah untuk tidak membidikkan senjata mereka pada demonstran, tidak masalah apa alasannya," kata Tayyeb.

Mereka minta pada pasukan bersenjata agar memberikan dukungan mereka untuk mencegah konfornasi di antara satu rakyat, katanya.

Ia menimpali, "Al Azhar juga minta pada anak-anak kita di Lapangan Tahrir dan semua lapangan di Mesir untuk menjaga sifat damai revolusi mereka, meskipun pengorbanan dan kesulitan mereka hadapi, dan untuk melindungi semua properti pribadi dan publik".

Dalam pernyataan yang luar biasa keras dari Al Azhar, Tayyeb mengatakan bahwa setiap dialog yang "dinodai dengan darah akan dihukum, dan hasilnya akan pahit".

Pernyataan itu dibuat sehari setelah Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang berkuasa mengadakan pembicaraan dengan sejumlah kekuatan politik dalam upaya untuk menahan krisis terburuk yang telah dihadapi sejak Hosni Mubarak digulingkan pada Februari 2011.

Panglima Tertinggi Mesir, Hussein Tantawi, menteri pertahanan dalam waktu lama di bawah Mubarak yang sekarang memimpin negara itu, pada Selasa (22/11) berusaha untuk menenteramkan para demonstran dengan pidato yang menjamin mereka bahwa militer tidak ingin memerintah untuk jangka waktu tak terbatas.

Pada Rabu, bentrokan berkobar pada hari kelima antara polisi dan demonstran yang meminta agar SCAF mundur dan menyerahkan kekuasaan pada pemerintah sipil.

Menurut kementerian kesehatan, kekerasan yang pertama meletus pada Sabtu lalu itu telah menyebabkan sedikitnya 35 orang tewas.

Kekerasan itu juga telah mendorong masyarakat internasional, termasuk kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, dan Sekretarus PBB, untuk minta pasukan keamanan Mesir agar menahan diri.
(Uu.S008/H-AK)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011