Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan kembali melemah ditengah minimnya sentimen positif dan aktifitas transaksi yang rendah.

IHSG BEI pada Jumat ditutup turun 58,84 poin atau 1,59 persen ke posisi 3.637,19. Sementara, kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat melemah 11,87 poin (1,82 persen) ke posisi 641,43 poin.

"Masih minimnya sentimen positif bagi pasar saham kembali menekan IHSG searah dengan bursa regional," kata analis saham Milenium Danatama Sekuritas Abidin.

Ia menambahkan, pelaku pasar saham juga hanya memantau jalannya perdagangan saham seraya mencermati perkembangan krisis di Eropa.

"Mayoritas pelaku pasar saham hanya memantau sehingga transaksi tergolong rendah dan lebih cenderung untuk melepas saham. Di sisi lain mereka juga terus mencermati krisis utang di Eropa," katanya.

Tercatat frekuensi perdagangan saham BEI sebanyak 78.932 kali, dengan volume perdagangan mencapai 2,68 miliar lembar saham senilai Rp2,25 triliun.

Abidin mengatakan, investor asing yang mencatatkan penjualan bersih (foreign net sell) menjadi salah satu penyebab kembali melemahnya indeks BEI akhir pekan ini.

Berdasar data perdagangan saham di BEI, pelaku asing membukukan nilai jual bersih sebesar Rp299,02 miliar.

Meski demikian, kata Abidin, harga saham yang telah memasuki oversold (jenuh jual) dapat memicu pelaku pasar kembali masuk ke pasar saham.

Sementara itu data perdagangan saham BEI mencatat saham-saham yang naik hanya sebanyak 42 saham, 167 saham melemah, dan 80 saham tidak bergerak harganya.

Bursa regional juga menunjukkan pelemahan seperti indeks Hang Seng melemah 245,62 poin (1,37 persen) ke level 17.689,48, indeks Nikkei-225 turun 5,17 poin (0,06 persen) ke level 8.160,01, dan indeks Strait Times melemah 26,75 poin (1,00 persen) ke level 2.650,66.

(KR-ZMF/A039)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011