Magelang (ANTARA News) - Sebanyak empat truk pengangkut pasir yang sedang mengisi muatan di aliran Sungai Putih di Desa Seloboro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Senin, terseret banjir lahar dingin Gunung Merapi.

Seorang relawan, Yusuf, mengatakan saat terjadi banjir sejumlah penambang sedang menaikkan pasir ke atas truk, tiba-tiba banjir datang dan pengemudi tidak sempat menyelamatkan armadanya.

Yusuf juga mengatakan, arus banjir meluncur dengan cepat.

Biasanya, kalau di daerah hulu (Jurangjero) banjir, sampai di bawah (Jumoyo) sekitar 30 menit kemudian, namun pada bajir kali ini, setelah diinformasikan dari atas tidak sampai 30 menit banjir sudah datang.

"Mungkin juga karena informasi terlambat disampaikan sehingga para pengemudi truk tidak sempat menyelamatkan armada," katanya.

Pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, truk terseret banjir lahar hingga satu kilometer lebih.

Sementara itu seorang relawan warga Sirahan, Heri, mengatakan banjir kali ini cukup besar sehingga mengakibatkan ratusan warga Sirahan tak sempat mengungsi.

Ia menuturkan, warga Dusun Glagah, Jetis, dan Dusun Sirahan sempat menuju titik kumpul di Masjid Gemampang untuk bersiap-siap mengungsi ke TPA Tanjung.

Namun, karena banjir telah surut dan kondisi aman warga kembali ke rumah masing-masing.

Heri juga mengatakan, selain truk yang menjadi korban banjir lahar, ada empat rumah warga Karangasem, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar hanyut terbawa banjir, antara lain milik Kaeroji dan Trimanto.

Banjir kali ini tidak sampai meluap ke badan jalan raya Magelang -Yogyakarta di Jumoyo, namun jalur tersebut sempat ditutup beberapa menit.

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2011