Dubai (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata telah menculik dan membunuh seorang wartawan televisi Al Arabiya dan seorang kamerawan, serta seorang teknisinya di Irak, kata saluran TV berbahasa Arab itu, Kamis (23/2) waktu setempat. Wartawan Al Arabiya di Baghdad, Ahmad al-Saleh, mengatakan bahwa polisi telah menemukan mayat Atwar Bahjat, juru kamera dan penata suaranya di pinggiran Samarra, kota di utara ibukota Irak tersebut, yang dilanda kekerasan sektarian sejak Rabu. Semua tiga orang itu adalah warga Irak dan sedang meliput akibat pemboman sebuah tempat suci Syiah di kota tersebut. Seorang pejabat Al Arabiya mengatakan, Bahjat adalah seorang Muslim Sunni. "Sekali lagi, Al Arabiya membayar harga yang sangat mahal karena dengan gigih mengejar kebenaran," kata saluran TV itu dalam satu pernyataannya. Pernyataan itu menyebutkan, usia Bahjat 30 tahun dan menyebut juru kamera itu sebagai Khaled Al Falahi (39) dan ahli teknik suara sebagai Adnan Khairallah (36), serta menambahkan bahwa kedua orang itu bekerja pada sebuah perusahaan produksi di Irak. Para redaktur Al Arabiya sebelumnya memberikan rincian yang berbeda. Al Arabiya yang bermarkas di Dubai telah kehilangan delapan stafnya di Irak sejak serangan militer pimpinan bala tentara Amerika Serikat (AS) pada 2003. Lima dari mereka tewas akibat serangan bom oleh pihak yang diduga dari gerilyawan yang menyerang kantor saluran TV itu di Baghdad, yang sempat menewaskan tiga orang lainnya akibat tembakan tentara AS. Nakhle al-Haj, direktur berita saluran itu, mengatakan bahwa Al Arabiya kehilangan kontak dengan tim Bahjat setelah mereka menurunkan satu laporan pada awal Rabu malam. Ia mengatakan satu dari para awak itu luput dari serangan, dan memberi informasi pada polisi. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006