"Belum bisa dipastikan apakah presiden akan menghadiri acara ini atau tidak. Kalaupun yang datang adalah wakil presiden itu tidak apa-apa," kata Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, Siswa Rachmat Mokodongan, di Manado, Senin.
Mokodongan mengatakan digelarnya agenda internasional ini harus dimaksimalkan dan mendapatkan manfaat untuk memajukan pariwisata di daerah ini karena pariwisata merupakan "leading sector" dari sejumlah sektor unggulan di daerah ini.
"Terpenting adalah bagaimana kita mengambil manfaat dari ATF ini. Sehingga dari situ kita bisa berefleksi bagaimana meningkatkan potensi pariwisata di daerah ini," katanya.
Dia mengharapkan 15 kota/kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara dapat mengambil peran dalam mempromosikan potensi wisata yang ada di masing-masing daerah.
Semakin banyak melakukan promosi, katanya, akan menarik minat wisatawan mengunjungi masing-masing daerah.
"Tinggal bagaimana mengemas paket-paket promosi wisata sehingga menarik dilihat. Ini momentum yang tepat bagi setiap kota dan kabupaten," katanya.
Mengenai kesiapan pelaksanaan ATF ini, Mokodongan menegaskan tidak jadi masalah karena pelaksanaan sidang akan dilaksanakan di Grand Kawanua, selanjutnya akomodasi peserta akan disebar ke semua hotel yang ada di Kota Manado dan sekitarnya.
"Kurang lebih sekitar 4.000 peserta dari berbagai negara asean akan menghadiri ATF ini. Pada dasarnya kami siap menggelar hajatan bertaraf internasional ini," katanya.
Sementara itu, besaran anggaran yang akan terserap dalam ATF ini, kata dia, masih akan dibicarakan dengan panitia pusat.
"Soal anggaran kami akan konkritkan lagi. Kami ingin mengkombinasikan lagi semua kegiatan yang berisiko biaya dengan panitia pusat. Akan ada rapat bersama berkaitan dengan kesiapan kegiatan bersama dengan pembiayaannya," kata Mokodongan yang juga mantan Penjabat Walikota Kota Kotamobagu.
(ANT-305/A034)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011
