Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Irak berharap PT Pertamina (Persero) tetap berkiprah dalam pengelolaan blok migas di negaranya yang sempat terhenti akibat perang pada 1999.

Hal itu disampaikan Duta Besar Irak untuk Indonesia, Ismieal S. Muhsin, usai bertemu dengan Menteri ESDM Jero Wacik di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa.

"Kita ingin Pertamina bergabung lagi dengan Irak di blok migas dan kita juga ingin Pertamina yang memenangkan (tender)," kata Ismieal.

Terkait pengelolaan blok migas tersebut, Ismieal menjelaskan bahwa saat ini masih dalam proses "bidding". Selain itu, Irak juga sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah melalui Menteri ESDM.

"Kita hanya berbicara kepada Kementerian ESDM terlebih dahulu. Karena memang Pertamina sendiri menginginkan sesuatu proyek di Irak. Tapi nanti dibicarakan lagi," tukas Ismieal.

Ismieal menambahkan bahwa setiap tahun pemerintah Irak selalu membuka tender pengelolaan blok migas. Oleh karena itu, dirinya berharap agar Pertamina bisa masuk kembali.

"Saya pikir banyak keuntungan yang didapat jika Pertamina mau bergabung dengan kami," tuturnya.

Meski berharap Pertamina bisa masuk ke blok migas itu, namun sejauh ini pemerintah Irak belum menyebutkan blok migas mana saja yang ditawarkan kepada perusahaan migas pelat merah tersebut.

"Saya harap Indonesia bisa bersaing dengan Malaysia, China, Jepang. Apalagi Petronas juga sudah ada di Irak. Oleh sebab itu kami berharap Pertamina bisa masuk juga," ujarnya.
(KR-SSB)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011