Manila (ANTARA News) - Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo memberlakukan keadaan darurat, Jumat setelah menggagalkan satu usaha komplotan kudeta. "Saya mengumumkan keadaan darurat," kata Arroyo dalam pidato di televisi dan radio, dan menambahkan ia mengizinkan militer dan polisi "mengambil tindakan luas". Perintah-perintah eksekutif tidak memerlukan persetujuan Kongres. Keadaan darurat -- yang mengizinkan penahanan tanpa ada surat perintah penangkapan dan perpanjangan penahanan tanpa tuduhan--adalah suatu masalah yang sangat peka di Filipina setelah sembilan tahun keadaan darurat semasa diktator Ferdinand Marcos, Reuters reported.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006