London (ANTARA News) - Harga minyak dunia melonjak pada Selasa waktu setempat, karena para pedagang bereaksi terhadap berita bahwa pengunjuk rasa menyerbu kedutaan besar Inggris di Teheran.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari melonjak 1,41 dolar AS menjadi 99,62 dolar AS per barel, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Januari melompat 1,93 dolar AS menjadi 110,93 dolar AS pada akhir transaksi sore di London.

"Harga minyak telah melonjak tajam setelah berita sore ini dari kedutaan Inggris di Iran yang sedang diserbu ... sedangkan lonjakan kepercayaan konsumen AS juga membantu," ujar analis CMC Markets, Michael Hewson.

Para pengunjuk rasa menyerbu kedutaan Inggris dan halaman diplomatik lainnya di Teheran pada Selasa, memicu tanda bahaya internasional dan secara dramatis meningkatkan ketegangan dengan Barat atas program nuklir Iran.

Para pengunjuk rasa tetap di kedua properti, mencemari kantor, mencuri dokumen dan berupaya melawan polisi yang mengusir mereka, menurut jurnalis AFP dan media Iran di tempat kejadian.

Enam diplomat Inggris diasingkan selama lebih dari dua jam di dalam sebuah gedung di kompleks diplomatik Inggris di utara ibukota yang akhirnya mampu melewati kerumunan ratusan pengunjuk rasa setelah intervensi dari polisi diplomatik, kantor berita Fars melaporkan.

Washington mengutuk penyerbuan kedutaan Inggris dalam "istilah terkuat" dan menyerukan Teheran untuk mengutuk insiden itu dan menuntut mereka bertanggung jawab.

Pasar sudah gelisah atas Iran, yang merupakan produsen minyak OPEC terbesar kedua setelah Arab Saudi.

Negara-negara Eropa diperkirakan akan meluncurkan lebih banyak sanksi terhadap Iran dalam pertemuan para menteri luar negeri pada Kamis, setelah sebuah laporan oleh pengawas energi atom PBB sangat yakin Teheran sedang meneliti senjata nuklir.

Pasar minyak mendapat dukungan lebih lanjut dari berita tentang kepercayaan konsumen AS yang "rebound" pada November, dengan sebuah survei penting menunjukkan pemulihan dari tingkat terendah yang terlihat dalam lebih dari dua tahun.

The Conference Board, Selasa mengatakan bahwa indeks kepercayaan konsumen berdiri di 56,0 pada November, naik tajam dari 40,9 pada Oktober.

Minyak juga naik pada Selasa di tengah optimisme investor atas krisis zona euro setelah lelang obligasi Italia dilihat sebagai sukses.

Departemen Keuangan Italia menghimpun 7,5 miliar euro (10,05 miliar dolar AS) dalam obligasi ditetapkan jatuh tempo pada 2014, 2020 dan 2022. Analis mengatakan itu adalah jumlah yang baik, meskipun

sedikit jatuh dari target 8,0 miliar euro.

Tingkat pinjaman anggota negara zona euro juga terangkat ke posisi tertinggi baru di atas ambang batas 7,0 persen yang memicu kekhawatiran para investor bahwa Italia ditetapkan untuk bailout.

Dalam reaksi, mata uang tunggal Eropa melonjak di atas 1,34 dolar didukung berita tersebut.

Melemahnya greenback membuat minyak mentah dalam denominasi dolar lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang kuat. Pada gilirannya, cenderung meningkatkan permintaan minyak dan harga. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011