London (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat Fitch, Selasa memperingatkan bahwa peringkat utang triple-AAA Inggris dalam bahaya jika guncangan keuangan dan ekonomi lebih jauh melanda negeri ini.

Menyebut perkiraan pertumbuhan lebih rendah yang dirilis pemerintah Inggris Selasa sebagai lebih realistis dan menambahkan kredibilitas untuk upayanya menempatkan keuangan publik di jalur yang berkelanjutan, Fitch memperingatkan bahwa Inggris sekarang di jalur untuk menjadi negara berperingkat AAA dengan utang tertinggi di belakang Amerika Serikat, lapor AFP.

"Kapasitas keuangan publik Inggris untuk menyerap ekonomi yang buruk dan guncangan keuangan akan mengakibatkan utang publik lebih tinggi sementara tetap mempertahankan status `AAA`-nya sebagian besar telah habis," kata Fitch dalam sebuah pernyataan.

Seperti sejumlah negara berperingkat atas lainnya, Inggris akan perlu mengambil langkah-langkah pengaturan tindakan untuk menjamin keuangan publik tidak memburuk dalam kasus guncangan lebih lanjut.

Di bawah pemerintahan Konservatif-Liberal Demokrat saat ini, Inggris telah bertindak keras untuk memotong defisit publik, bahkan dengan risiko menghentikan pertumbuhan.

Menteri keuangan George Osborne, dalam pernyataan musim gugur untuk parlemen pada Selasa, bersikeras tidak akan berhenti dalam rencana koalisi untuk memangkas defisit dan menghindari badai utang global.

Pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan menjadi 0,9 persen tahun ini dan 0,7 persen pada 2012, tetapi Osborne mengakui bahwa jika zona euro masuk ke dalam resesi seperti yang ditampilkan semakin besar kemungkinan akan sulit bagi Inggris untuk menghindarinya juga.

Fitch mencatat penurunan prospek fiskal dan ekonomi berarti bahwa utang Inggris akan mencapi 94 persen dari produk domestik bruto menurut definisinya, akan meletakkan Inggris di atas Jerman pada 83 persen dan Prancis pada 92 persen.

Fitch saat ini memiliki outlook stabil pada rating AAA Inggris, yang berarti pihaknya tidak memperkirakan revisi.

Lembaga pemeringkat mengatakan, pemerintah Inggris telah menunjukkan "sebuah komitmen untuk menempatkan keuangan publik Inggris pada jalur yang berkelanjutan, dan mengadopsi prakiraan ekonomi yang lebih realistis, meningkatkan kredibilitas dari usaha terkonsolidasi." (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011