Brussel (ANTARA) - Presiden Prancis Emmanuel Macron meyakini bahwa "komunitas politik Eropa" harus didirikan dan akan menjadi lebih luas dari Uni Eropa (EU) serta mencakup negara-negara non-EU.

Dia menjabarkan visinya dalam pidato di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg pada Senin (9/5).

"Bagaimana seharusnya kita mengelola Eropa dalam hal politik?" tanyanya. "Dan bagaimana kita dapat berkembang lebih jauh dari Uni Eropa? Saat ini kita memiliki kewajiban historis untuk menjawab pertanyaan itu."

Menurut Macron, tujuan utamanya adalah untuk menjaga stabilitas di benua tersebut. Bergantung pada EU saja tidaklah cukup.

"Mengingat level integrasi dan ambisinya," EU tidak bisa menjadi satu-satunya lembaga pengelola Eropa, ujarnya.
 
   Organisasi baru ini akan memungkinkan negara-negara demokrasi Eropa untuk "menemukan ruang baru bagi kerja sama politik" di bidang keamanan, energi, transportasi, investasi infrastruktur, dan kebebasan bergerak.   Usulan-usulan ini meliputi perubahan iklim dan lingkungan; kondisi perekonomian, keadilan sosial, dan lapangan kerja yang lebih kuat; EU di dunia; nilai-nilai dan hak, aturan hukum, keamanan; transformasi digital; migrasi; serta pendidikan, kebudayaan, pemuda, dan olahraga.  


Menurut Macron, untuk menjadi negara anggota EU membutuhkan proses yang panjang, yang sering kali memakan waktu tahunan bahkan puluhan tahun, mengingat kriteria keanggotaan EU sangat ketat.

Usulan Macron disampaikan saat Ukraina, yang saat ini sedang terlibat konflik dengan Rusia, mencari dukungan dari EU dan meminta agar diterima sebagai negara kandidat untuk bergabung dengan perserikatan itu.

Usulan itu melengkapi 49 usulan dalam Konferensi Masa Depan Eropa (Conference on the Future of Europe) yang akan dipresentasikan kepada para pemimpin institusi EU.
 
   Usulan-usulan ini meliputi perubahan iklim dan lingkungan; kondisi perekonomian, keadilan sosial, dan lapangan kerja yang lebih kuat; EU di dunia; nilai-nilai dan hak, aturan hukum, keamanan; transformasi digital; migrasi; serta pendidikan, kebudayaan, pemuda, dan olahraga.  

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022