Jakarta (ANTARA News) - Faktor teknikal mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup naik dan kembali berada di level 3.700 poin.

IHSG BEI ditutup naik 27,31 poin atau 0,74 persen ke posisi 3.715,08. Sementara, kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga tercatat menguat 2,89 poin (0,44 persen) ke posisi 655,48 poin.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, IHSG berhasil menembus kembali level 3.700 poin setelah ditutup menguat 0,74 persen.

"Menguatnya indeks BEI ditengah pelemahan yang terjadi di bursa regional menyusul aksi tunggu investor atas hasil pertemuan menteri keuangan Eropa," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, pergerakan juga dibayangi oleh langkah lembaga pemeringkat S&P yang menurunkan peringkat perbankan Amerika Serikat (AS), serta rencana mengkaji peringkat perbankan Eropa.

"Diproyeksikan IHSG akan bergerak konsolidasi pada perdagangan saham besok, Kamis (1/12) dengan kisaran `support-resistance` 3.687-3.740 poin," kata dia.

Analis saham Indopremier Securities, Ihsan Binarto menambahkan, indeks Dow Jones yang menguat tadi dalam salah satu katalis indeks BEI dalam negeri menguat.

"Optimisme kenaikkan Dow Jones semalam berdampak positif pada IHSG," kata dia.

Ia menambahkan, saham sektor perbankan, konsumer, dan telekomunikasi mendorong indeks BEI menguat meski masih tertahan dikarenakan kondisi Eropa yang belum kondusif.

Tercatat perdagangan saham BEI tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 108.929 ribu kali, dengan volume perdagangan mencapai 3,324 miliar lembar saham senilai Rp3,404 triliun.

Sementara, tercatat dalam data perdagangan saham BEI, saham-saham yang naik sebanyak 109 saham, sementara 110 saham melemah, dan 89 saham tidak bergerak harganya.

Sementara, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 266,85 poin (1,46 persen) ke level 17.989,35, indeks Nikkei-225 turun 43,21 poin (0,51 persen) ke level 8.434,61, dan indeks Strait Times menguat 14,36 poin (0,53 persen) ke level 2.702,46.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011