Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pejabat daerah terutama gubernur, bupati, dan walikota agar lebih banyak memanfaatkan waktunya untuk memecahkan masalah yang dihadapi rakyatnya daripada hanya untuk "jalan-jalan" di Jakarta untuk tujuan tidak jelas. "Ada beberapa bupati, walikota serta gubernur kok sering banget ada di Jakarta," kata Kepala Negara di Klapanunggal Cibinong, Bogor, Kamis ketika meresmikan pengoperasian Satelit Telkom II yang diluncurkan tanggal 17 November 2005 di Kourou, Guiana. Kepala Negara yang didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan serta Direktur Utama PT Telkom Arwin Rasyid mengatakan jika memang pejabat daerah sedang bertugas di Jakarta, maka yang bersangkutan seharusnya segera kembali ke daerahnya setelah tugasnya selesai guna bekerja memecahkan masalah pelik yang dihadapi rakyatnya. "Daripada jalan-jalan di Jakarta maka lebib baik pulang ke daerah," kata Yudhoyono ketika berdialog dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Merauke Provinsi Papua Umar Karim. Sebelumnya, Umar melaporkan bahwa Bupati Yohannes Globa Gepze sedang berada di Jakarta dalam rangka melaksanakan tugas. Untuk menenangkan hati para pejabat Kabupaten Merauke terebut, Presiden berkata : "Saya sudah mendapat laporan bahwa Bupati Yohannes memang sedang bertugas di Jakarta". Mendengar pernyataan Yudhoyono tersebut, para pejabat Merauke yang wajahnya terlihat melalui monitor besar pada acara tele conference tersebut menjadi tenang. Kepala Negara mengingatkan para pejabat pemda bahwa mereka menghadapi banyak sekali permasalahan mulai dari keterbatasan sarana pendidikan dan kesehatan, hingga persoalan politik seperti munculnya aspirasi untuk melakukan pemekaran baik daerah tingkat dua maupun provinsi. Sementara itu, ketika berdialog dengan para pejabat dan tokoh masyarakat di Pulau Miangas, Sulut yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina, Yudhoyono mendapat laporan bahwa beberapa pejabat dari Manado yang sebenarnya ingin menghadiri acara tele-conference ini di Miangas ternyata telah terdampar di Davao. "Saya percaya bahwa gubernur, pangdam serta pejabat- pejabat lainnya pasti tidak bermaksud berbelanja di Davao," kata Yudhoyono dengan nada bergurau. Ketika berdialog dengan seorang tokoh wanita Merauke yang melontarkan keinginan masyarakat setempat bagi pembentukan provinsi Papua selatan dengan ibu kotanya Merauke, secara diplomatis, Kepala Negara minta agar pikiran itu dikaji ulang secara mendalam.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006