Jakarta (ANTARA News) - Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio bagi 23,6 juta Balita di 33 provinsi kembali digelar pada 27 Februari 2006 dan 12 April 2006, guna mencegah penularan virus polio liar. "Sejak April 2005 hingga Februari 2006 sebanyak 304 balita di 10 provinsi dan 40 kabupaten/kota telah tertular virus polio liar, sehingga mereka menderita sakit lumpuh," kata Menkes Siti Fadilah Supari kepada pers di Jakarta, Jumat sore. Menurut Menkes, pelaksanaan PIN putaran IV pada 27 Februari 2006 dan putaran V pada 12 April 2006 merupakan rekomenadasi ahli kesehatan Indonesai dan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) sebagai upaya memberikan kekebalan tubuh pada balita di Indonesia agar tidak tertular virus polio luar. "Pelaksanaan PIN 2006 karena selama 2006 masih ditemukan virus polio liar di Kabupaten Bondowoso, Jatim dan Kabupaten Aceh Tenggara, Nangroe Aceh Darussalam (NAD)," katanya. Menkes mengakui bahwa pelaksanaan PIN polio selama ini dinlai cukup sukses yakni PIN polio I pada 30 Agustus 2005 diikuti 95 persen dari sekitar 23 juta balita di Indonesia, PIN polio II pada 29 September 2005 diikuti 97,4 persen balita dan PIN polio III pada 30 November 2005 telah diikuti 98,1 persen balita. Untuk memutus rantai penularan virus polio liar di enam provinis, pada 30 Januari 2006 juga Pemrintah mengadakan Sub PIN polio di Jatim, Banten, Lampung, Sumsel, Sumut dan NAD yang dikuti 95,8 persen dari 4,5 juta balita di enan provinis itu. "Sesuai standar WHO bahwa PIN polio yang diikuti 95 persen dari ju,mlah balita telah dinilai mampu memutus rantai penularan virus polio liar di suata negara," kata Menkes. Menkes mengajak para orang tua yang memiliki balita agar membawa anak ke pos pin terdekat pada 27 Februari dan 12 April 2006 agar untuk mendapatkan dua tetes vaksin polio secara cuma-cuma, sehingga anak mendapat kekebalan tubuh dari kemungkina penularan virus polio. Khusus untuk provinsi Papu, Irjabar, Maluku dan Maluku Utara, PIN polio itu akan disertakan imunisasi campak pada anaka balita agar mereka tidak tertular virus campak yang mengakibatkan kematian balita di empat provinis tersebut. Biaya PIN polio pada 27 Februari dan 12 April 2006 itu mencapai Rp230 miliar yang berasal dari APBN diantaranya untuk pembelian 66,2 juta dosis vaksin polio dan biaya operasionalnya, demikian Menkes Siti Fadilah Supari.(*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006