Jakarta (ANTARA News) - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika menilai pembatalan lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilakukan pemerintah adalah untuk menghindari pembayaran yield atau imbal hasil yang tinggi.

"Bisa jadi, karena banyak lembaga keuangan Eropa yang mencari keuntungan dengan membeli obligasi negara kita karena yield kita itu tinggi dibandingkan dengan yield di kawasan mereka, apalagi di sana sedang krisis," kata Erani ketika ditemui di Jakarta, Kamis malam.

Ia menambahkan, kemungkinan lain yang menyebabkan pemeritah membatalkan penerbitan SUN adalah karena pemerintah menyadari bahwa tingkat serapan anggaran belanja negara hingga saat ini masih belum optimal.

"Pemerintah sadar bahwa penyerapan anggaran tidak akan mencapai 100 persen tahun ini, paling hanya di level 90-95 persen, karena sampai November kemarin saja baru terserap sekitar 40 persen," ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini juga masih banyak utang luar negeri yang telah ditarik pemerintah, tapi disisi lain utang luar negeri yang ditarik pemerintah itu belum digunakan secara maksimal.

"Masih ada utang luar negeri yang diserap tapi nggak terpakai, ini perlu jadi perhatian pemerintah, sudah sering kita sampaikan agar jangan terlalu mengeksekusi utang di awal, liat dulu trend penyerapannya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah membatalakan rencana lelang penerbitan SUN dalam mata uang rupiah pada tanggal 6 Desember 2011. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan beberapa hal, antara lain realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai saat ini, proyeksi kas Pemerintah sampai dengan akhir tahun 2011, serta proyeksi penggunaan SAL 2011 untuk pembiayaan APBN 2012.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011, pemerintah berniat menerbitkan (SBN) bruto Rp211 triliun, sementara neto sebesar Rp126,65 triliun. Sampai dengan 24 November lalu, total yang telah diterbitkan mencapai Rp171,3 trilun atau sebesar 81 persen.

Dengan adanya keputusan pemerintah melalui Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan tersebut, maka pelaksanaan lelang SBN untuk periode tahun 2011 telah berakhir. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011