Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan pemerintah siap dalam menghadapi dampak krisis utang di Eropa yang diperkirakan masih berlanjut hingga tahun depan.

"Jadi tentu pemerintah itu sudah dua bulan ini mempersiapkan diri kalau kondisi global yang memburuk itu harus kita lihat berdampak kepada Indonesia, kita pun siap respons," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Menkeu melanjutkan pemerintah terus melakukan kajian, persiapan serta koordinasi mulai tingkat menteri hingga Presiden sebagai antisipasi apabila krisis di Eropa makin memburuk.

Menurut dia, pemerintah telah belajar mengantisipasi gejolak ekonomi dari krisis finansial yang melanda dunia pada 2008 hingga 2009.

"Dalam banyak hal, kita melihat pengalaman kita di 2008/2009 masih relevan dengan kondisi kita sekarang. Yaitu suatu kondisi krisis bisa datang dengan sangat tiba-tiba, atau pun krisis itu bisa datang dengan bertahap," ujar Menkeu.

Menkeu menjelaskan asumsi serta rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 juga telah siap dalam menahan gejolak krisis, walau harga ICP minyak serta lifting minyak perlu mendapatkan perhatian tersendiri.

"Secara umum APBN kita 2012 itu baik, memadai, dan di dalam APBN kita itu karena prosesnya memang sejak Mei, kita sudah memperhitungkan perkembangan yang terjadi di bulan September-Oktober ini, yaitu krisis yang lebih buruk di Eropa," ujar mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Menkeu juga mengatakan dalam APBN 2012 juga terdapat pasal-pasal yang dapat digunakan untuk merespon apabila krisis tiba, dan menyiapkan antisipasi lanjutan yang dapat dipersiapkan dalam APBN Perubahan.

"Kita sudah sepakat dengan DPR untuk memasukkan pasal-pasal yang merupakan pasal antisipasi kalau terjadi krisis. Jadi kalau terjadi krisis, dan terjadi kondisi perkembangan ekonomi yang berbeda jauh dari asumsinya, kita juga bisa melakukan APBN perubahan," katanya.

Menkeu optimis sektor keuangan serta pasar modal Indonesia pada 2012 masih dalam kondisi stabil dan mampu bertahan dari gejolak krisis di Eropa.

"Sektor keuangan kita di 2012, saya melihat sektor keuangan kita itu baik, kuat. Sedangkan kondisi pasar modal kita, kita tidak bisa melihat dari minggu ke minggu atau bulan ke bulan. Tapi kalau kita bandingkan dengan posisi akhir tahun, kita masih di dalam kondisi yang normal," ujarnya.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011