London (ANTARA News) - Chelsea mengecam keras pengiriman ancaman melalui pesan e-mail terhadap wasit yang mengeluarkan bek Asier del Horno dari lapangan saat tim Inggris tersebut dikalahkan Barcelona dalam pertandingan perdelapan final Liga Champion. "Chelsea mengecam keras setiap ancaman terhadap wasit, ofisial, para pemain atau pendukung klub atau organisasi sepakbola," kata juara Liga Utama itu dalam websitenya, Jumat. Ancaman mati terhadap wasit lainnya yang mengeluarkan seorang pemain Chelsea dari lapangan setahun lalu menyebabkan wasit pada pertandingan itu mengajukan pensiun dini. Hari Rabu, wasit dari Norwegia, Terje Hauge, mengeluarkan Del Horno dari lapangan karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain sayap Barcelona, Lionel Messi, sebelum berakhirnya babak pertama pada pertandingan pertama perdelapan final Liga Champin di Stamford Bridge. Surat-surat kabar Inggris melaporkan hari Jumat bahwa ancaman terhadap Hauge dikirimkan ke ruang percakapan e-mail di Norwegia dan ke website Chelsea. "Sejumlah kecil pesan yang menggunakan kata-kata kasar dikirmkan ke ruang percakapan resmi tersebut ... dan pesan yang menyakitkan hati itu segera dihapus begitu Chelsea diberitahu tentang pesan itu," kata klub London tersebut. Pelatih Chelsea Jose Mourinho mengecam kartu merah itu, seraya mengatakan wasit itu dipengaruhi oleh tindakan berlebihan Messi, tetapi Hauge tetap pada keputusannya. Wasit asal Swedia, Anders Frisk, mengundurkan diri setelah ia dan keluarganya menerima ancaman mati sehubungan dengan keputusannya yang mengeluarkan penyerang Chelsea Didier Drogba saat klubnya bertanding dengan lawan yang sama pada laga yang sama pada Liga Champion Champion musim lalu. Sepucuk surat yang ditujukan kepada Hauge dan dikirimkan ke suatu ruang percakapapan dengan mengaku dari seorang pendukung Chelsea mengatakan, "Selamat atas pertandingan terakhir Anda sebagai wasit internasional." Chelsea mengatakan bila mereka menemukan pesan di wesite mereka yang dikirimkan oleh pemegang tiket musiman atau pendukung klub tersebut, maka mereka akan mengambil tindakan hukuman, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006