Jakarta (ANTARA News) - Kata orang, menanamkan kebiasaan baik sedini mungkin itu sangat bagus agar pada masa dewasa anak itu menjadi orang yang juga baik. Begitulah pada Sabtu siang itu di Jakarta, sekumpulan anak SD berebut memasukkan botol minuman kemasan ke dalam satu mesin mirip mesin ATM.

Mesin itu bukan sembarang mesin. Namun, dinamakan Reverse Vending Machine (RVM), yang secara ringkas bermakna mesin penghancur sampah. Adapun sampah yang dimaksud adalah sampah botol kemasan air mineral atau botol minuman lain yang telah tercatat barcode-nya.

"Aku sudah masukkan dua botol, dapat dua hadiah … ," kata Ayu (7), salah satu anak yang berbaris tertib di depan  RVM itu. Dia memang sebelumnya membawa dua botol kemasan air mineral merek Aqua ukuran 600 mililiter. Karena tangannya belum bisa menjangkau unit pemindai kode batang di label pembungkus botol itu, maka dia harus jinjit dengan sekuat tenaga.

Itu juga belum cukup sampai akhirnya dia dibantu seorang ibu yang kebetulan berdiri di samping mesin buatan Korea Selatan itu. Mesin itu memang ukurannya lumayan besar dan bobotnya sampai 500 kilogram. Akhirnya Ayu bisa memasukkan dua botol dan mendapat dua struk bukti "penyetoran" sampah anorganik itu dengan hadiah dua bungkus bibit pohon turi.

RVM hadir di satu tenda Green Festival 2011 yang digagas sejumlah perusahaan besar dan kecil yang peduli lingkungan. Kepedulian terhadap lingkungan ini bukan cuma berupa kata-kata, melainkan sudah menjadi program kerja beberapa perusahaan besar.

"Kami ingin bisa menjaga lingkungan dan juga mengajak masyarakat melakukan hal serupa. Karena bisnis utama kami adalah air mineral kemasan maka satu capaian penting adalah mengelola sumber air secara lebih baik lagi," kata pemimpin puncak Hubungan Masyarakat Aqua Danone, Troy Pantouw. Perusahaannya juga menjadi salah satu sponsor Green Festival 2011 itu.

Sampah menjadi hal yang membahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya jika tidak dikelola secara baik. Secara khusus, sampah bisa meracuni sumber air untuk minum manusia, apalagi jika itu sampah anorganik yang muskil diurai secara alami.

"Karena itulah kami mendatangkan RVM ini dari Korea Selatan. Ini merupakan mesin pertama dan satu-satunya di Indonesia. Produk akhirnya adalah cacahan plastik botol kemasan air mineral yang diolah lagi menjadi bijih plastik untuk didaur ulang," kata Pantouw.

Aqua Danone mencoba merintis kepedulian terhadap sampah-sampah anorganik ini; dimulai dari hal yang dekat dengan bisnis inti mereka, yaitu botol kemasan air mineral yang sudah tidak dipakai lagi. Botol-botol ini jika dibiarkan bisa menjadi sampah yang luar biasa banyak walau menjadi objek penghasilan tersendiri bagi pemulung.

RVM, katanya, bisa diinstalasi di mana saja. "Pengoperasiannya mudah dan murah. Jika mau, banyak pihak yang sebetulnya layak juga dijadikan mitra. Kami mencoba memulai, siapa tahu akan ada lagi yang mengikuti langkah ini," katanya.

RVM ini akan menjadi ikon gerakan "Green Indonesia"  yang dipelopori oleh Indonesia Bussiness Links (IBL). Gerakan Indonesia Hijau ini selain didukung PT Danone Aqua, juga Perum LKBN ANTARA dan PT Reksa Kencana serta perusahaan lainnya.

Langkah itu memang ada yang mengikuti, paling tidak barisan anak-anak yang tertib mengantre memasukkan botol kemasan air mineral atau botol minuman lainnya yang telah tercatat barcode-nya.

Namanya saja anak-anak, tetap saja mereka selalu bercanda dan saling mengusili teman dalam barisan itu. Mereka juga "adu gengsi" dalam kegembiraan dengan cara adu banyak mengumpulkan lembar struk pencacahan botol mineral itu. (ANT)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011