Banda Aceh (ANTARA News) - Cuaca badai di laut Samudera Hindia dan hujan deras disertai angin kencang sejak tiga hari terakhir mengakibatkan Kemukiman Bulohseuma, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, terisolasi.

"Sudah tiga hari jalur transportasi laut dari Keude Trumon menuju Kemukiman Bulohseuma lumpuh total akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk," kata tokoh pemuda Kemukiman Bulohseuma Zainal (37) yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu.

Kemukiman yang berjarak sekitar 20 Kilometer lebih dari ibu kota Kecamatan Trumon itu dihuni hampir 1.000 jiwa yang tersebar di Gampong (Desa) Raket, Padang dan Teungoh.

Menurutnya, sejak Rabu (30/11) transportasi laut untuk mengangkut kebutuhan sembako dan keperluan lainnya menuju Bulohseuma sudah tidak berani berlayar karena gelombang yang mencapai empat meter lebih di perairan Samudera Hindia.

Selain itu, jalur darat melalui pantai yang selama ini digunakan untuk oleh masyarakat ketika keadaan darurat juga sulit dilintasi akibat tingginya air di beberapa muara.

Zainal mengatakan jika dalam beberapa hari ke depan jalur transportasi laut belum dapat digunakan maka ratusan kepala keluarga warga di pedalaman Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan itu akan terancam kelaparan.

"Kami sangat berharap Pemerintah segera menyelesaikan pembangunan jalan darat sepanjang 16 kilometer dari Keude Trumon menuju Kemukiman Bulohseuma," katanya.

Kemukiman Bulohseuma merupakan salah satu daerah terpencil yang berjarak sekitar 150 Kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan.

Untuk menuju ke Kemukiman Bulohseuma hanya dapat ditempuh melalui jalur laut dengan waktu tempuh dua sampai tiga jam dari ibu kota Kecamatan Trumon, Keude Trumon.

Kemukiman yang dikenal dengan hasil madu lebah itu masih berada di daratan pulau Sumatera, akibat belum adanya jalan, warga terpaksa menggunakan kapal laut yang melintasi Samudera Hindia untuk mengangkut hasil hasil pertanian dan perkebunan ke pusat ibu kota Kecamatan.

(T.KR-IRW/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011