Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, program konversi bahan bakar minyak untuk transportasi ke gas memerlukan dukungan penuh semua pihak.

"Dukungan ini mulai pemerintah sebagai regulator hingga seluruh pelaku usaha hulu, `midstream` (pemrosesan), hilir gas," kata Direktur Utama Pertamina Karen Setiawan saat acara Forum Go Gas di Jakarta, Senin.

Karen Setiawan mengatakan program konversi BBM ke gas, selain memperbaiki kualitas udara, juga menghemat subsidi.

Ia juga mengatakan, kesiapan seluruh pihak terkait terhadap pelaksanaan program konversi, tidak akan ada artinya tanpa koordinasi yang solid.

"Contohnya, pembagian conveter kit oleh satu pemda beberapa waktu lalu. Karena tidak ada komunikasi dan koordinasi dengan pendukung lainnya, maka akhirnya sia-sia karena ketidaksiapan tabung gas, workshop pemasangannya, maupun kesiapan stasiun sebagai penyalur gas-nya," ujar Dirut Pertamina Karen.

Karen mengatakan, Indonesia perlu memiliki kebijakan energi yang mengarah kepada penghematan energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

"Masing-masing energi perlu dihargai sesuai nilai perolehannya secara ekonomis. Subsidi yang terus tersedot untuk BBM bisa dialihkan kepada sektor lain yang membutuhkan," katanya.

Pertamina, lanjut Dirut Pertamina, siap menjadi koordinator pelaksana dan monitoring program konversi BBM ke gas.

"Program akan terlaksana secara cepat jika ada koordinatornya," ujarnya.

Menurut dia, Pertamina memiliki pengalaman sukses saat menjalankan program konversi minyak tanah ke elpiji dan pengalaman di bidang hulu, pemrosesan (midstream), maupun hilir.
(K007/A011)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011