Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan menceritakan betapa sulitnya mengurus kereta api karena ini menyangkut pelayanan publik, namun ia percaya PT KAI Persero dapat menyelesaikan masalah yang dikeluhkan pengguna moda angkutan ini.

"Urus kereta api itu tidak enak," ujar Dahlan Iskan di kantor Kementerian BUMN, Senin, menanggapi keberatan yang diungkapkan masyarakat pengguna kereta api terkait dengan perubahan rute kereta rel listrik Jabodetabek.

Pernyataan ini muncul ketika mantan Dirut PLN itu meninjau langsung penerapan rute baru (re-routing) KRL Jabodetabek dengan menumpang langsung salah satu KRL. Bahkan, Dahlan nekat menjadi salah satu penumpang KRL ekonomi Bogor-Jakarta Kota yang terkenal padat.

"Waktu dari Depok ke Manggarai, saya terharu sekali melihat begitu banyak orang berhimpitan," katanya.

Ia pun berkeinginan untuk naik ke atas kereta semata-mata untuk merasakan apa yang dirasakan masyarakat yang setiap hari harus berdesakan dan berhimpitan di dalam moda angkutan massal ini.

"Tapi, masyarakat dapat bernapas lega sebab PT KAI akan menambah rangkaian kereta agar dapat mengangkut sebanyak-banyaknya penumpang," tuturnya.

Rute baru KRL Jabodetabek mulai diterapkan Senin ini. Jika sebelumnya ada 37 rute KRL, pihak PT KAI bersama operator KRL PT KCJ telah memangkasnya menjadi enam rute yang tidak saling bersilangan.

"Rerouting" dilakukan supaya tidak terjadi lagi persilangan, seperti di Stasiun Manggarai. Saat KRL dari Bogor masuk, semua penumpang dari Jatinegara akan menunggu cukup lama.

Selama ini, KRL jurusan Tanah Abang-Kota dan Bogor-Kota juga kerap bersilangan di stasiun Manggarai. Dengan tidak ada lagi persilangan maka akan menghemat waktu, dan diharapkan cara ini bisa menambah frekuensi perjalanan kereta guna mengakomodasi jumlah pengguna yang meningkat setiap tahun. ***5*** (SSB/B012)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011