Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menetapkan kawasan rawan bencana letusan Gunung Gamkonora (1.715 mdpl) di Ternate Maluku Utara dalam radius 2,5 Km - 3,5 Km dari kawah erupsi.

"Gunung Gamkonora merupakan salah satu gunung yang cukup aktif di Ternate, potensi bahayanya antara lain awan panas dan juga gas beracun," kata Kepala PVMBG Badan Geologi, Surono di Bandung, Senin.

Erupsi Gunung Gamalama juga mengeluarkan material vulkanik, lava pijar, hujan abu serta lahar. Kepala PVMBG itu menyebutkan masyarakat di sekitar gunung api itu harus menghindar ke luar dari radius 3,5 kilometer atau keluar dari kawasan rawan bencana.

"Luncuran awan panas dan gas beracunnya harus diwaspadai saat erupsi Gamalama, berdasarkan pengalaman letusan itu selalu diikuti gas beracun," kata Surono.

Namun bagi di luar radius 3,5 kilometer cukup aman dari awan panas maupun gas beracun. Jarak 2,5-3,5 Km tersebut merupakan lokasi luncuran gas beracun yang kemudian akan menguap terbawa angin.

"Di dalam radius 2,5 Km - 3,5 Km masih termasuk rawan bencana khususnya ancaman gas beracun, namun di luar itu tidak berbahaya, namun masyarakat harus tetap waspada dan selalu berkoordinasi dengan aparat dan Satlak Bencana di daerah masing-masing," katanya.

Sementara itu PVMBG mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke Pos Pengamatan Gunung Gamalama di Desa Marikurubu Kecamatan Ternate Selatan Kota Ternate.

Gunung Gamkonora terakhir meletus pada 2003, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Aktivitas gunung api itu dalam beberapa tahun terakhir berfluktuatif dan sejak 11 Mei 2008 masuk dalam status waspada atau Level III.

Selain Gunung Gamkonora empat gunung api lainnya berstatus siaga atau level III yakni Gunung Papandayan, Gunung Karangetang, Gunung Lokon dan Gunung Anak Krakatau.

(U.S033/Y003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011