Medan (ANTARA News) - Jenazah Brigadir Dua Ridwan Napitupulu tiba di Bandara Polonia Medan, Senin sekitar pukul 22.30 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-196.

Jenazah Bripda Ridwan Napitupulu tiba di bagian kargo dan dibawa menuju VIP Bandara Polonia dengan ambulans milik kepolisian dengan nomor polisi 1918-II untuk proses pemberangkatan.

Di tempat itu, jenazah Bripda Ridwan Napitupulu diberangkatkan dengan penghormatan militer dari Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Wakapolda Brigjen Pol Sahala Allagan, dan seluruh pejabat utama instansi penegak hukum tersebut.

Keberangkatan jenazah Bripda Ridwan Napitupulu itu diiringi keluarganya menaiki bus milik Polda Sumut dengan nomor polisi 8443-II.

Usai pemberangkatan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengatakan, jenazah Bripda Ridwan Napitupulu diterima dari Polda Papua yang menjadi lokasi tugasnya.

Sebagai bentuk penghargaan, pihaknya wajib menyambut dan memberikan penghargaan terakhir untuk anggota Polri yang dianugerahi pangkat briptu anumerta tersebut.

Esok hari (Selasa, 6/12), pihaknya akan melakukan penghormatan terakhir dengan upacara militer yang akan dipimpin Kapolres Toba Samosir AKBP Budi Suherman.

Berdasarkan permintaan keluarga, jenazah jenazah Bripda Ridwan Napitupulu akan dimakamkan di belakang rumahnya.

"Keluarga minta dimakamkan di belakang rumah," katanya.

Ketika dipertanyakan tentang santunan untuk keluarga almarhum Bripda Ridwan Napitupulu, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro tidak membantah tentang kemungkinan tersebut.

Namun pihaknya akan mengurus pemakaman terlebih dulu. "Mari kita urus dulu pemakamannya," kata Kapolda.

Ridwan Panjaitan yang dinaikkan pangkatnya menjadi briptu anumerta itu tewas karena dianiaya di Kampung Berap, Distrik Nimbokrang, Jayapura, pada Senin (5/12)).

Pengeroyokan itu terjadi setelah Ridwan Napitupulu dan Kanit Intelkam Polsek Nimbokrang Bripka Dian Budi Santoso sedang mengecek informasi tentang rencana pengibaran Bendera Bintang Kejora di Kampung Berap.

Namun sesampainya di kampung itu, keduanya dikeroyok tetapi Bripka Dian Budi Santoso berhasil menyelamatkan diri.

(T.I023/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011