Madrid (ANTARA News) - Kemenangan 2-0 Barcelona atas Real Zaragoza, Sabtu (Minggu WIB), membuat klub juga dikenal dengan sebutan Barca tersebut semakin mantap di puncak kelasemen sementara Liga Spanyol. Tapi kemenangan itu diwarnai oleh sikap rasis pendukung Zaragoza yang ditujukan kepada pemain Barcelona asal Kamerun, Samuel Eto`o. Pemain yang pernah terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika sebanyak tiga kali dan saat ini menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Spanyol,, menjadi sasaran sikap rasis pendukung Zaragoza hampir di sepanjang pertandingan. Pada menit ke-76, Eto`o sudah tidak tahan dan ia kemudian mendatangani wasit memutuskan untuk meninggalkan lapangan. Setelah dibujuk rekannya Ronaldinho, maupun pemain Zaragoza, Ewerthon yang keduanya adalah pemain berkulit hitam asal Brazil, Eto`o akhirnya bersedia kembali ke lapangan. Insiden tersebut merupakan ulangan dari peristiwa yang terjadi 12 bulan lalu, ketika Barca juga bertanding ke Zaragoza. Saat itu, Eto`o merespon ejekan penonton tuan rumah Zaragoza dengan membalas menari-nari menirukan gerakan monyet ke hadapan para penonton setelah mencetak gol lawan. "Jika mereka mereka menganggap saya seperti monyet, maka saya akan menari seperti monyet," kata Eto`o, seperti dikutip AFP. Barcelona berhasil membuktikan bahwa mereka tidak terpengaruh dengan intimidasi para pendukung tuan rumah Zaragoza dengan mencetak dua gol pada menit-menit terakhir, sekaligus untuk membalas kekalahan 2-4 pada pertandingan Piala Spanyol bulan lalu. Ronaldo memecahkan kebuntuan melalui tendangan penalti pada menit ke-80, setelah Edmilson dijatuhkan oleh pemain tengah Zaragoza yang juga mantan pemain Barca, Albert Celedes. Hendrik Larsson mencetak gol kedua Barca dua menit kemudian untuk memastikan kemenangan timnya. Kemenangan tersebut membuat Barca unggul dengan sembilan angka atas atas saingan terdekat Valencia, meski juara 2004 itu masih unggul satu pertandingan dan akan menjamu Getafe, Senin WIB. Hukuman denda Sebaliknya, Zaragoza kemungkinan akan diganjar hukuman denda akibat insiden rasis yang ternyata masih terus menodai dunia sepakbola Spanyol. Sementara Real Madrid yang terpaut satu angka dari Valencia dan berada di peringkat ketiga, akan menjadi Real Mallorca, Senin WIB. "Kami tidak akan kehilangan akal. Ini mungkin pertandingan yang berat dan Mallorca bermain penuh semangat sejak mempunyai pelatih baru dua minggu lalu," kata Juan Ramon Lopez Caro, pelatih Real Madrid. Nasib kurang beruntung dialami oleh Jose Maria `Guti` Gutierrez karena ia tidak bisa merayakan ketika kembali dipercaya menjadi pemain inti seperti Jumat lalu karena mengalami cedera otot. Posisi Guti di lapangan tengah kemungkinan akan diserahkan kepada kapten Raul Gonzalez yang kembali bertanding setelah tiga bulan duduk di bangku cadangan akibat cedera lutut. Pada pertandingan sebelumnya, serangan kilat Fernanto Torres membawa kemenangan keenam Atletico Madrid secara beruntun setelah mengalahkan klub papan bawah Malaga dengan skor telak 5-0. "Kami berharap bisa meneruskan kemenangan saat berhadapan dengan tuan rumah Real Madrid Sabtu depan," kata pelatih Atletico Pepe Murcia. "Tim lawan menjadi was-was dengan keberadaan Fernando Torres dan ia telah membuktikan bahwa ia memang pemain yang berkualitas," kata Murcia menambahkan. Torres, penyerang tim nasional Spanyol tersebut membuka gol ketika pertandingan baru berjalan lima menit melalui tendangan kaki kiri dari sisi kotak penalti. Torres hanya butuh empat menit untuk mencetak gol kedua dan kali ini menggunakan kaki kanan dari dalam kotak penalti setelah menerima umpan Mateja Kezman. Maxi Rodriguez membuat Atletico unggul 3-0, ketika babak pertama tersisa enam menit. Malaga terhindar dari gol lebih banyak lagi berkat aksi penyelamatan oleh kiper Inaki Goitia ketika menggagalkan tendangan penalti Kezman pada menit-menit terakhir babak pertama. Juan Valera yang meski berada kurang dari satu menit di lapangan untuk menggantikan Martin Petrov, langsung mencetak gol pada menit ke-66 melalui tendangan keras dan melengkung dari jarak 25 meter. Malaga semakin terpuruk ketika pertandingan tersisa 13 menit lagi, harus kehilangan Duda yang diusir wasit gara-gara memukul bagian kepala Velera. Bagi Atletico, kemenangan dengan skor 5-0 tersebut adalah kemenangan terbesar sejak kembali bersaing di Divisi Satu Liga Inggris pada 2002. Sebaliknya, Malaga baru memetik satu kali kemenangan dari 14 pertandingan terakhir dan menjadi calon kuat untuk kembali terdegradasi setelah enam tahun menikmati persaingan di kompetisi tertinggi sepakbola Spanyol itu. (*)(

COPYRIGHT © ANTARA 2006