Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur Daniel Rohi mengimbau seri kejuaraan pacuan kuda yang dalam waktu dekat diagendakan di Kabupaten Pasuruan untuk ditunda dan dijadwal ulang, terkait merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Sebaiknya pihak panitia berkonsultasi dulu dengan ahlinya, dalam hal ini bisa Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Ia mengatakan wabah PMK yang menyerang hewan ternak berkaki empat itu dikhawatirkan semakin meluas jika kejuaraan yang diagendakan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), 21 - 22 Mei 2022, itu tetap terselenggara.

Bahkan, lanjut anggota Komisi B DPRD Jatim itu, kalau perlu panitia berkonsultasi dengan pemerintah pusat.

"Tapi, Pemerintah Provinsi Jatim juga perlu merespons karena kita yang menjadi tuan rumah," ujarnya.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Jatim itu menandaskan kejuaraan pacuan kuda juga bagian dari promosi pariwisata yang patut didukung.

Namun, menurutnya, pihak panitia penyelenggara mesti bijak melihat situasi wabah PMK yang terjadi sekarang.

"Kuda itu kan hewan mahal. Apalagi kejuaraannya tingkat nasional. Artinya banyak hewan yang masuk ke Jatim. Kalau terkena penyakit susah juga nantinya," tuturnya.

Terlebih, lokasi kejuaraan di Pasuruan, yang berdekatan dengan sejumlah daerah awal terjangkit wabah PMK, yaitu Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan.

Saat ini, diinformasikan wabah PMK telah meluas ke belasan daerah di Jatim, di antaranya hingga ke Jombang, Probolinggo dan Lumajang, yang juga berdekatan dengan Pasuruan.

Untuk itu, Daniel menyarankan agar wabah PMK tidak semakin meluas, keputusan final terselenggaranya seri kejuaraan pacuan kuda PP Pordasi di Pasuruan, setidaknya harus mendapatkan pertimbangan dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim dan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya

Sebelumnya, Komisioner Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Muhammad Said Sutomo juga mengimbau agar kejuaraan pacuan kuda ditunda dulu, karena penyakit menular terhadap hewan ternak berkaki empat itu rentan terkena pada kuda.

Penundaan itu, kata dia, bisa mengacu pada surat edaran yang diterbitkan Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, tertanggal 5 Mei 2022, dan diperkuat dengan surat edaran dari Dewan Pengurus Pusat Himpunan Peternak Domba-Kambing.

"Kita harus mewaspadai agar PKM tidak menular kepada manusia," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim/Hanif Nashrullah
Editor: Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA 2022