Sidoarjo (ANTARA News) - Ratusan korban lumpur Lapindo melakukan aksi blokade Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, sebagai bentuk protes terkait berhentinya angsuran yang dilakukan PT Minarak Lapindo Jaya selaku juru bayar dari Lapindo Brantas.

Salah seorang koordinator aksi, Pitanto mengatakan aksi ini sebagai puncak kemarahan warga yang datang dari berbagai desa di dalam peta terdampak, karena aspirasinya tidak disetujui.

"Hingga saat ini angsuran yang dilakukan oleh Minarak kepada warga korban lumpur tersendat hingga beberapa bulan dan hal ini membuat warga menjadi kecewa," katanya.

Ia mengemukakan, ratusan korban lumpur dari area peta terdampak dari empat desa, yakni warga Renokenongo, Siring, Mindi, Kecamatan Porong dan warga Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin.

"Kami ingin, angsuran ganti rugi yang diberlakukan kepada warga ini segera ditindaklanjuti karena warga sudah kecewa dengan adanya penundaan angsuran ganti rugi yang sempat molor hingga beberapa bulan," katanya.

Ia menjelaskan, warga melakukan blokade karena tidak sabar menunggu kedatangan perwakilan warga dari kantor Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) di Surabaya.

Warga melakukan blokade menggunakan truk yang diparkir melintang di tengah jalan untuk jalur Surabaya menuju Malang.

Sedangkan blokade jalan dari Malang yang menuju Surabaya dilakukan sendiri oleh warga. Mereka duduk-duduk di tengah jalan dengan alas seadanya. Cuaca yang panas memaksa mereka melindungi dirinya dengan payung dan poster atau spanduk yang mereka bawa.

Akibat blokade tersebut, tentu saja arus lalin terhenti total. Banyak kendaraan besar tak bisa melaju lagi. Ratusan personel dari Polres Sidoarjo yang berjaga tak berani membubarkan blokade warga. Mereka hanya melakukan penjagaan saja.

Warga juga membentangkan beberapa poster yang berisi tuntutan terkait dengan percepatan ganti rugi dan angsuran yang sempat tertunda hingga beberapa bulan.
(ANT/074/F002)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011