Helsinki (ANTARA) - Presiden Finlandia beserta komite kebijakan luar negeri pemerintah negara tersebut pada Minggu (15/5) mengambil keputusan resmi untuk memulai proses permohonannya menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).

"Pada 15 Mei, presiden Republik (Finlandia) beserta Komite Menteri untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan pemerintah menyelesaikan laporan perihal aksesi Finlandia ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Laporan itu akan dilanjutkan ke sesi pleno pemerintah hari ini ... dan setelah disetujui, laporan akan diajukan ke Parlemen," demikian disampaikan pemerintah Finlandia dalam sebuah pernyataan.
 
Para staf bekerja di kantor pusat NATO di Brussel, Belgia, pada 24 Maret 2022. (Xinhua/Zheng Huansong)Foto yang diabadikan pada 12 Februari 2020 ini menunjukkan kantor pusat NATO di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zhang Cheng)


Dalam sebuah konferensi pers gabungan bersama Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, Presiden Sauli Niinisto menggambarkan hari itu sebagai hari bersejarah dengan "era baru sedang dibuka." Dirinya mengatakan bahwa keamanan Finlandia bukanlah "permainan menang dan kalah (zero-sum game)," dan tidak ditujukan terhadap siapa pun.

Di samping juga menyebut hari itu sebagai hari bersejarah, Marin mengatakan bahwa setelah persetujuan parlemen, kabinet akan menyarankan kepada Presiden Niinisto agar permohonan tersebut dikirim ke NATO.

Dalam percakapan telepon yang diprakarsai oleh Helsinki pada Sabtu (14/5), Niinisto menginformasikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin perihal keputusan Finlandia untuk masuk keanggotaan NATO dalam beberapa hari ke depan. Kremlin dalam sebuah pernyataan mengatakan "Putin menekankan bahwa mengabaikan kebijakan tradisional netralitas militer akan menjadi suatu kesalahan, karena tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia." 
 
Foto yang diabadikan pada 12 Februari 2020 ini menunjukkan kantor pusat NATO di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zhang Cheng

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022