Manado (ANTARA News) - Amplitudo tremor Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara terekam hingga 20 milimeter.

"Tremornya masih terjadi. Amplitudonya kali ini cukup besar antara 18 milimeter hingga 20 milimeter. Ini terjadi sudah beberapa hari," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Manado, Jumat.

Dia memerkirakan terjadi amplitudo tremor sebesar ini akibat curah hujan yang cukup tinggi sehingga air yang berasal dari sekitar kawah dan puncak turun ke dalam kawah.

"Air hujan yang turun ke kawah dan bersentuhan langsung dengan magma inilah yang kami duga memicu terjadi amplitudo tremor seperti ini. Tapi ini masih dugaan kami," katanya.

Dia juga mengatakan, suhu di kawah Tompaluan Gunung Lokon diperkirakan masih tinggi yang terindikasi dari asap kawah putih mengandung belerang yang keluar setiap hari.

Sementara itu, untuk aktivitas gempa vulkanik yang terekam sejak pukul 00.00 WITA hingga 12.00 WITA satu kali gempa vulkanik dalam dan dua kali gempa vulkanik dangkal.

Hanya saja, menurut dia, terjadinya penurunan frekuensi gempa vulkanik belum bisa menggambarkan terjadinya penurunan aktivitas Gunung Lokon secara keseluruhan.

"Hingga kini statusnya masih Siaga level III dengan radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan Gunung Lokon. Kegempaannya masih fluktuatif," ujarnya.

Sementara itu, aktivitas penambangan batu di Kelurahan Kakaskasen I dan Kelurahan Kinilow, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, masih berlangsung normal. Padahal, lokasi penambangan ini masuk dalam radius bahaya 2,5 kilometer.

"Kami tetap berharap warga siaga karena aktivitas Gunung Lokon masih siaga dan belum diturunkan. Hal ini mengartikan aktivitas gunung belum normal," harapnya.

(ANT-305/S023)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011