Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono menyayangkan masih adanya orang tua yang menolak pemberian vaksin polio terhadap anaknya. "Barangkali orang tua tersebut belum mengetahui makna dan arti pemberian vaksin polio ini," katanya usai membuka pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Putaran ke-4 di Pos PIN Dirgantara I, Kompleks AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin. Saat ditanya mengenai adanya beberapa orang tua di wilayah Depok, Jawa Barat, yang menolak mengikut sertakan anaknya diberikan vaksin polio, menurut Ani, pihaknya akan meneliti lebih jauh informasi mengenai penolakan imunisasi polio di daerah tersebut. Dalam sambutannya, ibu negara mengharapkan jumlah anak balita yang diberikan vaksin polio terus meningkat. Secara nasional, lanjutnya, pada putaran pertama jumlah balita yang mengukuti PIN sebanyak 95 persen, pada PIN ke-2 sebanyak 97,4 persen dan PIN ke-3 mencapai 98,1 persen. "Kita harapkan di putaran-putaran berikutnya akan lebih banyak karena pentingnya PIN polio ini," katanya. Ibu negara juga berpesan agar setiap orang tua selalu waspada dan bertanggung jawab untuk memberikan vaksin polio kepada putra-putrinya. Ani Yudhoyono juga menyambut baik pengadaan Posyandu berjalan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang diharapkan mampu menjangkau rumah-rumah keluarga yang jauh dari Posyandu. Menurut data Departemen Kesehatan kasus polio terakhir masih ditemukan pada 15 Januari 2006 di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dan Aceh Tenggara, NAD. Sampai saat ini total kasus penularan virus polio liar sebanyak 304 kasus tersebar di 10 provinsi dan 40 kabupaten/kota. PIN putaran ke-4 dan PIN putaran ke-5 yang dijadwalkan pada 12 April mendatang, memerlukan 66,3 juta dosis vaksin polio dan membutuhkan dana sekitar Rp230 miliar yang berasal dari APBN. Hadir dalam pembukaan pelaksanaan PIN ke-4 di Halim, antara lain Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Taufik Effendi dan Wagub DKI Jakarta, Fauzi Wibowo.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006