Bandung (ANTARA News) - Politikus PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja keras dalam menangani kasus Nunun Nurbaeti (NN) karena tersangka ini dapat menjadi pembuka kotak pandora kasus cek pelawat.

Di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan di Bandung, Senin, Eva kepada ANTARA News mengatakan, " Vonis bersalah atas para penerima traveller cheque (TC) akan fair apabila Bu Nunun klarifikasi bahwa memang TC yang diberikan adalah suap."

Meski demikian, pernyataan Agus Condro, mantan politikus PDI Perjuangan, bahwa Nunun Nurbaeti itu hanya titipan, menurut dia, perlu menjadi bahan penyidikan. "Jika benar titipan, oleh siapa dan untuk tujuan apa," katanya.

Jika penyuapan itu benar, kata Eva, penyidikan harus menemukan kontraprestasi apa yang diberikan  Miranda Goeltom  dalam posisinya sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia.

"Sangat mungkin bisa memberikan dampak domino bagi kasus big fish lainnya, seperti Bank Century, mengingat posisi Bu Miranda saat itu," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

PDI Perjuangan dan masyarakat, kata Eva, tentu mengharap kebenaran akan terbuka setelah penangkapan istri mantan Wakapolri, Adang Dorojatun, pada hari Sabtu (10/12).

Ia menegaskan bahwa kewajiban KPK adalah membuka kebenaran yang merupakan hak semua orang. "Jangan sampai Bu NN dikorbankan demi menutup terbukanya kebenaran yang paling esensial. Jangan ada drama di awal masa kerja KPK yang baru," kata Eva K. Sundari. (adm)

Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2011