Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk BUMN besar yang menangani pangan dengan kapasitas 5 hingga 10 kali dari kapasitas penanganan beras Bulog.

"BUMN ini akan dibentuk dari hasil merger BUMN Agroindustri, atau akan berdiri sendiri," kata Dahlan usai diskusi bertajuk "Mengurangi Intervensi Lewat Obligasi" pada Rapat Koordinasi Kementerian BUMN dan BUMN di Gedung Pertamina di Jakarta, Senin.

Menurut Dahlan, untuk tahap awal BUMN ini akan ditugasi mencetak sawah baru seluas 100.000 ha pada 2012, kemudian mencapai 1 juta hektar hingga 2014.

Kementerian BUMN sudah melakukan rapat dengan BUMN terkait seperti Sang Hyang Sri, Pertani, Bulog, Pusri.

Rencana ini ditambahkan Dahlan juga dalam rangka mendukung program pemerintah, Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K).

"BUMN Agroindustri tersebut akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian," ujarnya.

Dahlan menuturkan, pihaknya sedang melakukan riset untuk kemudian menciptakan semacam roadmap pembentukan BUMN yang fokus pada masalah perberasan.

"Kita ingin Indonesia memiliki BUMN yang mampu mengatasi berbagai kendala soal pangan nasional. Ini proyek agak ambisius tapi sangat mungkin direalisasikan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki lahan cukup luas sudah seharusnya tidak terperangkap pada krisis pangan.

"Dengan fokus pada penangangan beras dengan pencetakan sawah-sawah baru diharapkan Indonesia tidak algi mengimpor beras," tegasnya.

Dengan semakin berkurangnya lahan peruntukan beras belakangan ini dikhawatirkan setiap saat bisa terjadi krisis beras bahkan berujung pada krisis politik karena penanganan yang kurang fokus.

Ditambahkannya, rencana Kementerian tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Presiden memberi dukungan penuh, karena sudah sepantasnya Indonesia sebagai negara agraris mempunyai BUMN besar di bidang beras," tegasnya.

(R017)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011