Jakarta (ANTARA News) - Manajemen PT Bank Mandiri siap bersaing menghadapi Komunitas Ekonomi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN Economic Community) pada 2015 seiring ekonomi dalam negeri masih mencatatkan pertumbuhan.

"Kita di sektor perbankan sejauh ini masih bisa bersaing cukup baik. Sebelum terjadi integrasi 2015, kita berupaya untuk meningkatkan produktifitas yang diikuti dengan inovasi dan kualitas," ujar Director of Finance & Strategy PT Bank Mandiri, Pahala N. Mansury. saat temu wartawan di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan, sektor pendidikan merupakan tantangan paling penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi integrasi ekonomi di 2015.

"SDM merupakan tantangan paling penting, sebesar 70 persen tenaga kerja Indonesia masih tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan sisanya berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ke atas," kata dia.

Ia mengatakan, sebanyak 30 persen SDM Indonesia yang tingkat pendidikannya SMA ke atas itu, jika ditingkatkan lagi akan menjadi lebih positif bagi perekonomian Indonesia.

"Dalam hal ini pemerintah telah membantu, dalam APBN 2011 tercatat sebesar 20 persen dari total belanja negara teralokasi untuk anggaran pendidikan," katanya.

Pahala mengemukakan, tatanan ekonomi ke depan yang mengarah pada persaingan bebas, menuntut kemampuan yang handal dari seluruh pelaku bisnis di Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk bersaing dengan para pebisnis asing.

"Jangan sampai pemain bisnis Indonesia dikuasai dan kalah dengan asing. Kita harus meningkatkan inovasi dan kreatifitas agar mampu mengoptimalkan globalisasi ke depan," ujar dia.

Untuk itu, lanjut dia, Bank Mandiri berinisiatif menggelar kembali kegiatan "Mandiri Economic Forum" pada 15 Desember 2011 mendatang dengan tema "Building the Next ASEAN Tigers" pada Kamis 15 Desember 2011.

Forum itu, dikatakannya, untuk meningkatkan kepekaan para calon pemimpin bisnis terhadap tantangan yang akan dihadapi seiring beralihnya peta perekonomian global.

Peserta Mandiri Economic Forum yakni generasi kedua dari pengusaha dan korporasi Indonesia, serta generasi pertama yang saat ini aktif menjalankan kegiatan bisnis. Forum itu juga akan dihadiri jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

"Ini langkah kami dalam memberikan kontribusi agar para pelaku usaha di Indonesia mampu dan siap bersaing menghadapi persaingan bebas ke depanya," ujar dia.

Ia menyatakan, adanya KADIN diharapkan agar pemerintah merespon dan membuat regulasi yang memihak kepada pelaku usaha dalam negeri.

"Adanya KADIN ini kami harap mampu melanjutkan dan menciptakan regulasi yang berpihak kepada pelaku usaha dalam negeri. Agar nantinya pelaku usaha kita siap dan menjadi tuan rumah," ucapnya menambahkan.
(T.KR-ZMF/A023)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011