Yogyakarta (ANTARA) - Salah satu kampung wisata di Kota Yogyakarta, Kampung Wisata Tahunan resmi menjalin kemitraan dengan Kampung Toba di Sumatera Utara, yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dalam pengembangan kampung terutama di bidang pariwisata dan budaya.

“Tentunya melalui kemitraan ini akan tumbuh kerja sama yang lebih baik antara kedua kampung, di bidang pariwisata, budaya, dan lainnya,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Kampung Tahunan Yogyakarta, Rabu.

Menurut Haryadi, Kampung Tahunan memiliki banyak potensi di bidang pariwisata yang bisa dikembangkan, di antaranya keberadaan sentra batik dan jumputan. Bahkan, kampung tersebut berusaha menjadi kampung kain nusantara.

Keberadaan sentra batik dan jumputan tersebut, lanjut Haryadi, bisa dikolaborasikan dengan Kampung Toba yang juga terkenal dengan kain khas ulos.

“Kampung Tahunan diharapkan bisa memberikan dukungan pada inovasi produk-produk kreatif yang dapat menambah diversifikasi produk kain nusantara," katanya.

Kemitraan antara Kampung Wisata Tahunan dengan Kampung Toba merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan tiga kabupaten di sekitar Danau Toba yaitu, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Sementara itu, di Kota Yogyakarta total terdapat 17 kampung wisata ditambah 13 embrio kampung wisata yang akan ditumbuhkan pada tahun ini.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, keberadaan kampung wisata di Kota Yogyakarta mampu menambah alternatif destinasi wisata di antara banyak destinasi wisata populer yang selama ini sudah dikenal luas oleh wisatawan.

“Khusus untuk kemitraan antara kedua kampung, maka diharapkan dapat membuka peluang untuk kemajuan kedua kampung di bidang pariwisata,” katanya.

Sementara itu, Bupati Toba Poltak Sitorus mengatakan hal senada, yaitu program kerja sama tersebut diyakini akan memberikan dampak positif untuk pengembangan kedua kampung sebagai destinasi wisata.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif saling berkaitan dan menguatkan. Kami bisa belajar banyak tentang bagaimana Yogyakarta mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Salah satu kelebihan Kota Yogyakarta di bidang pariwisata yang bisa ditiru oleh Kabupaten Toba adalah pada aspek pelayanan ke wisatawan. “Bagaimana keramahan pelaku wisata di Kota Yogyakarta bisa ditiru oleh pelaku wisata di Toba. Pelayanan kepada wisatawan tentu bisa ditingkatkan lebih baik lagi,” katanya.

Selain itu, penataan destinasi wisata yang sudah dilakukan di kawasan Malioboro dengan menempatkan pedagang kaki lima (PKL) di lokasi khusus, juga menarik perhatian Bupati Toba.

"Penataan ini bisa kami tiru untuk diterapkan di kawasan wisata Balige supaya lebih tertata dan menarik,” katanya.

Baca juga: Kampung Massaloeng pelita baru bagi wisata Rammang-rammang
Baca juga: Wali kota ingin kampung di Surabaya miliki ciri khas destinasi wisata
Baca juga: Kampung Budaya Betawi Setu Babakan Juara I CHSE Desa Wisata


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022