Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah terhadap dolar pada perdagangan Rabu, tetapi stabil tidak jauh dari level tertinggi lima tahun terhadap euro, setelah kehilangan dukungan dari beberapa kontrol modal dan karena risiko gagal bayar negara kembali menjadi masalah yang menonjol.

Rubel telah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini meskipun krisis ekonomi skala penuh, secara artifisial didukung oleh kontrol yang diberlakukan Rusia pada akhir Februari untuk melindungi sektor keuangannya setelah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina.

Pada pukul 07.41 GMT, rubel melemah 0,5 persen terhadap dolar pada 63,90, bergerak lebih jauh dari level 62,6250 yang dicapai pada Jumat (13/5/2022), level terkuat sejak awal Februari 2020.

Mata uang Rusia itu telah naik 0,2 persen untuk diperdagangkan pada 66,96 versus euro, melayang di dekat level terkuatnya sejak pertengahan 2017 di 64,9425, yang disentuh minggu lalu.

Rubel telah memangkas beberapa keuntungan sejak bank sentral pada Senin (16/5/2022) menaikkan batas atas untuk transaksi lintas batas, yang memungkinkan penduduk Rusia dan non-penduduk dari negara-negara bersahabat untuk menyalurkan mata uang asing ke luar negeri dengan jumlah yang setara hingga 50.000 dolar AS per bulan. Batas sebelumnya adalah 10.000 dolar AS.

Baca juga: Rubel membalikkan reli saat Rusia longgarkan kontrol modal

Perusahaan-perusahaan yang berfokus pada ekspor masih diwajibkan untuk mengkonversi 80 persen dari pendapatan mereka, karena bank sentral sendiri tidak dapat melakukan intervensi setelah Barat membekukan sekitar setengah dari cadangan emas dan valuta asingnya.

Analis Promsvyazbank mengatakan mereka memperkirakan rubel akan berkonsolidasi di kisaran 63 hingga 64,5 terhadap dolar pada Rabu.

Perhatian akan tertuju pada pidato Menteri Keuangan Anton Siluanov di sebuah forum pada Rabu, setelah seorang pejabat pemerintah AS mengatakan Washington sedang mempertimbangkan untuk memblokir kemampuan Rusia untuk membayar pemegang obligasi AS dengan mengizinkan pengabaian habis waktunya minggu depan. Itu bisa mendorong Moskow lebih dekat ke ambang gagal bayar (default).

Indeks saham Rusia naik. Indeks RTS berdenominasi dolar menguat 1,3 persen pada 1.216,6 poin, terkuat sejak 23 Februari. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel naik 1,7 persen pada 2.466,2 poin.

Analis Veles Capital mengatakan fokus pada Rabu bisa pada cerita dividen. Saham operator seluler MTS melonjak sekitar 20 persen setelah dewan perusahaan merekomendasikan dividen 33,85 rubel (0,5314 dolar AS) per saham pada Selasa (17/5/2022) malam. (1 dolar AS = 63,7000 rubel).

Baca juga: Dolar bangkit dari kerugian besar, Fed AS berjuang kendalikan inflasi



 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022