Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan demokrasi di Indonesia masih harus ditata karena kebebasan tetap harus menghormati hukum, aturan dan pranata sosial yang ada.

Pada seminar nasional "Stabilitas di Era Demokrasi" di Jakarta, Selasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengibaratkan demokrasi Indonesia seperti permen warna-warni, yang kurang bervitamin.

Padahal, katanya, kebebasan itu harus patuh pada aturan dan pranata sosial.

Menurut dia, Indonesia harus mencari kerangka yang tepat untuk kehidupan berdemokrasi.

Di hadapan 500 peserta seminar, Menteri Koordinator Polhukam Djoko Suyanto mengatakan banyak fenomena yang menunjukkan demokrasi di tanah air perlu dibenahi seperti politik uang dalam pemilihan kepala daerah, hingga pemilihan presiden dan legislatif.

"Orang tak kapabel tapi pimpin daerah karena jalur partai. Karena itu penting kaderisasi yang baik dan profesional dalam partai," ujarnya.

Djoko menambahkan,"Selain itu check and balances antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif tidak 50-50, tetapi 70-30 lebih ke legislatif,".

"Yang kita butuhkan adalah bagaimana kebebasan ada, te tapi patuh pada hukum dan pranata sosial keamanan ekonomi dan lainnya," kata Djoko.

(T.R018/A011)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011